Pages

August 25, 2012

Kahaani (2012)


Jujur sebenarnya saya bukan tipikal orang yang menyukai film-film India. Kenapa? Karena film-film India itu banyak sekali menyimpan hal-hal yang tidak logis dan mengganggu saya. Contohnya seperti di beberapa film India yang pernah saya tonton ditengah-tengah adegannya yang tiba-tiba nyanyi-nyanyi gak jelas, tiba-tiba joget satu kampung. Saya pernah berusaha untuk menonton beberapa film India di televisi nasional dan entah kenapa saya tidak pernah menonton filmnya sampai selesai. Dan akhirnya  cuma ada 5 film India yang saya tonton sampai selesai, sisanya tidak. Kelima film itu adalah 3 Idiots, My Name is Khan, Ra One, Taare Zameen Par dan film yang akan saya review kali ini Kahaani. Dan harus saya akui kelima film itu sangat bagus.

Kahaani berkisah tentang seorang wanita yang tengah hamil tua bernama Vidya Bagchi (Vidya Balan) datang ke London, Inggris ke Kalkota, India sendirian. Dia datang ke kota itu dengan tujuan untuk mencari suaminya yang mendadak menghilang saat tengah menjalankan bisnis di Kolkata. Dia dibantu oleh seorang anggota kepolisian setempat bernama Satyaki Rana Sinha (Parambrata Chatterjee) untuk mencari suaminya. Dan disaat usaha pencarian suaminya itu ternyata nihil dan justru dia harus memecahkan misteri-misteri yang ia lalui selama mencari suaminya itu.

Tipikal cerita yang sangat orisinil menurut saya apalagi untuk ukuran film thriller India meskipun sedikit berbau aroma ala Hollywood. Tapi yang pasti anda akan disuruh menebak setiap teka-teki yang dihadirkan dan anda pasti tidak menyangka apa yang terjadi diakhir filmnya. Berterimakasihlah kepada sutradaranya (Sujoy Ghosh) yang sudah membuat jalan cerita sampai twist ending cerdas yang terlihat telah dipikirkan dengan sangat matang. Bagaimana dia bisa mengemas jalan ceritanya secara apik dan rapi. Selama dua jam lebih anda akan dibawa Kahaani mengikuti setiap petualangan Vidya disudut kota Kolkata menebak-nebak apa yang terjadi, dan dorrr!, tebakan anda salah. Keberhasilan twistnya itu pun tidak lepas dari akting si pemeran utamanya yang sangat natural dan meyakinkan, Vidya Balan tampil sangat memukau. Bagaimana dia bisa menjadi seorang wanita yang hamil tua dengan segala gerak-gerik dan ekspresi mukanya yang tampak sangat meyakinkan.

August 23, 2012

700 Days of Battle Us vs. the Police (2008)


Jika anda minta rekomendasi kesaya film yang bisa bikin ngakak, maka saya akan merekomendasikan film ini. Yaitu film dari negeri sakura 700 Days of Battle Us vs. The Police. Film ini sangat gokil, kocak, konyol, lebay, bangsad, bikin ngakak, tertawa terbahak-bahak, tersenyum menahan tawa dan bikin terharu juga.

Bicara tentang sinopsis, sebenarnya judul dari film pun ini sudah cukup untuk menggambarkan tentang highlight ceritanya. Film yang berlatar belakang tahun 1979 ini berkisah tentang segerombolan geng anak sekolahan yang diketuai oleh Mamachari (Hayato Ichihara). Mereka ingin balas dendam dan menjahili polisi (Kuranosuke Sasaki) di desa mereka. Polisi tersebut menerapkan aturan pembatasan kecepatan di salah satu jalanan yang sering dilalui orang. Sampai suatu hari salah satu anggota geng itu yaitu Saijo (Takuya Ishida) sedang mengendarai motor dengan kecepatan yang rendah di jalan turunan, dia pun akhirnya di tilang. Mendengar kejadian itu teman-temannya pun merasa tidak terima dengan perlakuan itu, akhirnya mereka pun merencanakan aksi balas dendam ke polisi itu. Nah mulai saat itulah mereka mulai beraksi dengan rencana-rencana konyol mereka.

Cerita yang sederhana tapi sangat menarik untuk diikuti. Sejak awal film ini memang sudah memancing tawa saya. Berbagai macam kelucuan ada disini, entah itu dari dialognya, atau dari kejahilan kenakalan mereka, bahkan ekspresi muka mereka yang konyol dan sangat-sangat lebay. Tentunya semua itu juga tidak lepas dari karakter-karakter yang berbeda-beda dengan kekhasannya masing-masing. Berbagai macam karakter konyol ada disini seperti pria so cool, otak mesum, kayak banci, si gendut, nerd. Semua itu juga didukung oleh suasana kota kecil retro, pakaian, radio jadul, teknologi seadanya yang semuanya terlihat sangat mendukung dan meyakinkan untuk sebuah film bersetting era 70an. Saya rasa film ini film yang layak untuk ditonton semua umur dan kalangan, meskipun untuk anak-anak perlu sedikit pengawasan.

Hello Stranger (2010)


Romantic-comedy? Thailand? GTH Studio? Kurang apalagi untuk membuat saya sangat yakin menonton film ini. Romantic-comedy, genre yang satu ini memang menjadi salah satu genre favorit saya selain komedi seutuhnya. Thailand, semenjak nonton SuckSeed saya juga memang sudah mulai kecanduan nonton film Thai, apalagi film keluaran GTH Studio.

Hello Stranger yang disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun, yang notabene dia adalah spesialis film-film horror bisa dilihat dari film-film garapan sebelumnya seperti Alone, Shutter, 4bia segmen In the middle, Phobia 2 segmen In the end. Namun di film kali ini dia mencoba berbelok terlalu jauh ke genre romantic-comedy. Sebagai debutnya di genre yang satu ini, harus saya akui dia berhasil menjalankannya.

Bercerita tentang dua orang Thailand yang tengah berlibur ke Korea dengan tujuan yang berbeda. Yang cowok diperankan oleh Chantavit Dhanasevi berangkat ke Korea bersama rombongan tour, sedangkan si cewek diperankan oleh Nuengtida Sophon datang seorang diri ke Korea untuk mendatangi tempat-tempat popular drama Korea dan juga menghadiri pernikahan sahabatnya. Kenapa saya sebutnya si cowok dan si cewek, karena uniknya di film ini dua karakter utamanya memang tidak disebutkan nama perannya. Anyway lanjut ke sinopsis, namun karena suatu hal akhirnya mereka liburan bersama, lambat laun dengan pertemuan yang singkat itu timbulah perasaan jatuh cinta di hati dua orang asing ini yang sebelumnya tidak saling kenal.

August 14, 2012

Buku Tahunan MAN Model Palangka Raya Angkatan 30


Saya kurang tahu kenapa, buku tahunan/buku kenangan itu seakan-akan menjadi hal yang wajib setelah 3 tahun menempuh masa SMA, dengan alasan hanya untuk kenang-kenangan. Tak terkecuali SMA saya MAN Model Palangka Raya, jujur sebenarnya saya membeli buku ini hanya karena formalitas saja, bukan karena untuk menikmati kenangannya. Saya lebih suka menyimpan kenangan masa SMA itu didalam memori otak saya ketimbang didalam sebuah buku. Meskipun setelah mendapatkan buku ini harus saya katakan saya cukup puas. Oke kali ini saya ingin ngereview buku tahunan SMA pada angkatan saya. Saya bagi dalam 2 bagian yaitu plus dan minus. Cekidot!

August 11, 2012

ATM (Er Rak Error) (2012)

Romantic-comedy? Ya genre yang satu ini memang selalu mendapat tempat dari para penikmat film Thailand. Sudah menonton SuckSeed? Hello Stranger? Jika film itu mampu membuat anda tertawa. Nah sekarang film Thailand yang akan saya review kali ini, yaitu ATM (Er Rak Error), anda akan dibuat tertawa terpingkal-pingkal.

Cerita dimulai dari seorang bos bank bernama Jib (Preechaya Pongthananikorn) yang melarang karyawan-karyawannya untuk pacaran. Namun ironis, Jib yang melarang karyawannya untuk pacaran, tapi malah dia yang malah melanggar peraturan tersebut. Jib berpacaran dengan Sua (Chantavit Dhanasevi), yang notabene adalah karyawannya sendiri. Akhirnya mereka pun harus melakukan hubungannya secara diam-diam dari karyawan lainnya. Di kota lain, Chonburi, ada Pad (Chaleumpol Tikumpornteerawong) dan Peud (Thawat Pornrattanaprasert) yang mengetahui ada sebuah ATM dari bank tempat Sua dan Jib bekerja yang bisa mengeluarkan uang dua kali lipat. Akhirnya berita itu tersebar dan akhirnya ATM itu pun diserbu orang untuk mendapatkan uang yang dua kali lipat. Pihak bank pun akhirnya mengetahui berita tersebut, mereka ingin uang yang sudah diambil secara gratisan tadi di ambil kembali. Sua dan Jib pun taruhan, siapa yang tidak bisa mengembalikan uang tersebut harus keluar dari pekerjaan. Setelah itu, nah disinilah ceritanya dimulai, cerita persaingan Sua dan Jib yang dibalut dengan kekonyolan. Lantas siapa yang berhasil mengembalikan uang itu kembali? Silahkan tonton sendiri filmnya.

August 10, 2012

Top Secret (2011)


Berterima kasihlah kepada SuckSeed, karena berkat film inilah saya harus “dipaksa” masuk kedunia film Thailand, jika tidak, saya tidak akan tertarik untuk menonton film ini dan menulis review ini. Sudah lama juga sebenarnya saya menonton film ini, tapi baru kesampaian sekarang untuk menulis reviewnya. Oke, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan.

Top Secret a.k.a. The Billionaire. Sebuah film yang diangkat dari cerita nyata. Menceritakan tentang kisah jatuh bangun seorang pengusaha muda dari Thailand, Top Itthipat Kulapongvanich, yang diperankan oleh Pachara Chirathivat yang juga bermain di film SuckSeed. Berawal dari kesukaannya bermain game online yang menghasilkan uang, ia mampu membeli apa saja yang ia mau, mulai dari play station sampai mobil. Karena kesukaannya terhadap game online membuat kehidupan sekolahnya jadi terbengkalai. Ditambah lagi keluarganya yang terlilit hutang 40 juta baht, bahkan karena hutang itu, keluarganya mengajak dia sampai harus kabur ke China. Namun, Top sangat percaya bahwa bisnis kecilnya itu akan sukses besar, lalu mampu untuk membayar semua hutang keluarganya hingga ia pun memutuskan untuk tetap di Thailand. Pada akhirnya dia pun memutuskan untuk berbisnis. Dia pun mencoba memulai bisnis DVD, kacang-kacangan, rumput laut. Tapi rumput lautlah yang membuat dia sukses. Alhasil, produk rumput lautnya kini sudah bisa ditemui di 7eleven seluruh dunia.

August 8, 2012

SuckSeed (2011)


Akhirnya kesampaian juga ngereview film ini, sebenarnya saya sudah lama nonton film ini dan sudah lama juga saya ingin buat review tentang film ini. Tapi baru kesampaian sekarang bikinnya. By the way film ini adalah film Thailand pertama yang saya tonton. Film inilah yang mengubah ekspektasi saya terhadap film Thailand. Saya kira film-film Thailand itu sama aja busuknya kaya film-film di Indonesia, eh ternyata enggak. Mulai saat itulah akhirnya saya kecanduan film Thailand.

Anyway, film yang bergenre romantic-comedy ini adalah sebuah film tentang anak-anak SMA klise yang dibalut dengan komedi dan romantisme. Ped (Jirayu La-ongmanee), Koong (Pachara Chirathivat) dan Ex (Thawat Pornrattanaprasert) tiga anak pecundang SMA yang ingin populer, dikenal dan punya gengsi. Akhirnya suatu hari mereka memutuskan untuk membuat sebuah band, sayangnya, dengan skill yang pas-pasan, mereka bukannya jadi keren tapi malah menjadi bahan hinaan. Mereka pun memutuskan untuk mengajak Ern (Nattasha Nauljam) untuk bergabung dengan band mereka, Ern adalah wanita yang disukai Ped sejak kecil, yang juga sekaligus teman masa kecil Ped dan Koong, dia hebat sekali bermain gitar. Tapi ternyata mereka berdua menyukai wanita yang sama, yaitu Ern, konfilk pun tidak terelakan sampai akhirnya membuat band mereka bubar. Bagaimana kelanjutan ceritanya, silahkan tonton sendiri filmnya.