Pages

May 16, 2014

The Amazing Spider-Man 2 (2014)

Everyone has a part of themselves they hide, even from the people they love most.  And you don’t have forever, none of us ever do.” – Aunt May

The Amazing Spider-Man 2 mengisahkan tentang Peter Parker (Andrew Garfield) sebagai seorang Spider-Man yang masih dibayang-bayangi pesan terakhir ayahnya Gwen yakni harus meninggalkan Gwen Stacy (Emma Stone) karena khawatir akan masuk kedalam situasi yang berbahaya. Di sisi lain dia harus melawan musuhnya yakni Max Dillon/Electro (Jamie Fox) yang bisa mengendalikan listrik. Ditambah lagi semakin diperumit dengan hadirnya teman masa kecil Peter sekaligus sekarang pimpinan perusahaan Osborn yakni Harry Osborn (Dane DeHaan) yang meminta sebuah bantuan kepada Peter yang justru membuat keberadaan Spider-Man terancam.

Marc Webb masih bertindak sebagai sutradara. Film yang mempunyai judul lain The Amazing Spider-Man 2: Rise of Electro ini ditulis oleh Alex Kurtzman, Roberto Orci, Jeff Pnkner, dan James Vinderbilt. Dengan melihat banyaknya penulis di film ini ternyata berbanding sama dengan banyaknya ruang cerita yang dihadirkan, yang imbasnya di beberapa bagian terasa kurang maksimal dan fokus. Mulai dari kisah cinta antara Peter dan Gwen yang dihantui oleh pesan terakhir ayahnya Gwen, lalu Peter dan keluarganya yakni bibi May serta masih dibayangi rasa penasaran terhadap orang tuanya, lalu Peter sebagai seorang superhero yang harus melawan dengan ketiga musuhnya; Electro, Green Goblin, dan Rhino.



Sekuel keduanya ini masih memberi selipan humor-humor ringan dari Peter. Penempatan bagian-bagian pengundang tawanya pas. Mengingat Marc Webb yang pernah membuat salah satu film romansa favorit semua orang yakni (500) Days of Summer, tidak mengherankan jika jalinan kisah romansa di film ini cukup kental terasa antara Peter dan Gwen. Jika melihat ending-nya, senang rasanya akan melihat Shailene Woodley sebagai Mary Jane di film selanjutnya. Dan bagian yang paling menjadi titik perhatian adalah villain-nya. Seakan tidak mau belajar dari kesalahan Sam Raimi di Spider-Man 3 yang memberi langsung tiga musuh dalam satu film. Di film ini pun yang seharusnya Electro menjadi musuh utama terasa kurang dan harus rela berbagi ruang dengan Harry Osborn/Green Goblin plus Rhino. Seperti pendapat orang, apakah film ini hanya dijadikan sebagai jembatan untuk membentuk universe mereka yakni Sinister Six?

Dari divisi akting, Andrew Garfield sebagai Peter Parker/Spider-Man diperankan dengan bagus olehnya, di satu sisi dia heroik, di sisi lain jenaka. Punya chemistry yang bagus bersama Emma Stone lewat jalinan cinta Peter-Gwen. Namun yang mencuri perhatian jelas adalah Dane DeHaan, sebagai seorang dengan kehidupan kompleks. Nama-nama lain turut menghiasi layar ada Jamie Fox, Sally Field, Paul Giamatti, Felicity Jones dan Chris Cooper. Scoring-music arahan Hans Zimmer dan The Magnificent Six juga pas menghiasi setiap adegan-adegannya. Lalu dari spesial efek, CGI yang ada di The Amazing Spider-Man 2 ini memang mengalami peningkatan, itu paling asyik ketika menghiasi bagian action-nya, apalagi ketika itu dipadu dengan sinematografi apik arahan Daniel Mendel dan penempatan slo-mo yang tepat. Namun di beberapa bagian saya merasa masih ada yang kurang halus, kesan animasinya masih terasa.

Secara keseluruhan The Amazing Spider-Man 2 adalah sebuah film yang bagus dalam durasi 141 menitnya. Cuman karena ruang ceritanya terlalu luas, akhirnya ada beberapa bagian yang terasa kurang tergali dan maksimal. Namun ini tetap sajian yang asyik lewat paduan joke dari Peter/Spider-Man, kisah pahit-manis Peter-Gwen, dan bagian aksinya melawan musuh-musuhnya yang dikemas menarik.

3/5


2 comments:

  1. Malah gak ngerasa puas sama TASM2. Terlalu berat di romance dan plotnya entah fokus kemana.

    ReplyDelete
  2. Iya, karena terlalu banyak yang mau diceritain, akhirnya plotnya gak fokus. Tapi saya enjoy aja kok nontonnya. :)

    ReplyDelete