Pages

May 22, 2013

12 Angry Men (1957)


Disebut-sebut sebagai sebagai salah satu film drama courtroom terbaik, film klasik hitam putih terbaik, dan mengantongi 3 nominasi Oscar pada zamannya. Sudah cukup untuk membuat hati saya yakin-seyakin-yakinnya untuk menonton film ini; 12 Angry Men.

12 Angry Men mengisahkan tentang dua belas juri yang ditugaskan untuk memutuskan bersalah atau tidaknya seorang anak laki-laki yang telah membunuh ayahnya sendiri. Keputusan harus dibuat secara bulat yakni 12 lawan 0, tidak boleh ada satu juri pun yang berbeda. Pertemuan ini dipimpin oleh juri #1 (Martin Balsam), dia meminta untuk mengangkat tangan apakah anak itu bersalah atau tidak kepada juri lainnya. Dan ternyata hasilnya 11 untuk bersalah dan 1 suara untuk tidak bersalah, yakni juri #8 (Henry Fonda). Adu urat syaraf pun tidak terelakkan, satu persatu argumen dilontarkan antar juri yang semakin membuat diskusi semakin memanas.

Well, menonton sebuah film hitam putih memang tidak mudah. Apalagi untuk kasus 12 Angry Men, selama satu jam lebih melihat dua belas orang yang hanya beradu pendapat dalam satu ruangan. Sebagian orang mungkin akan mengernyitkan dahinya jika ditawari film ini. Apalagi masyarakat zaman sekarang sudah ter-mindset dipikirannya bahwa film jadul khususnya hitam putih adalah film yang membosankan. You’re wrong man. Namun percayalah, 12 Angry Men akan membawamu kedalam sebuah pengalaman sinematis yang berbeda dan unik. Membosankan? Absolutely no! Sidney Lumet selaku sutradara tahu betul bagaimana caranya meramu sebuah film yang sepertinya berpotensi membosankan menjadi sebuah drama yang sangat menarik dan menegangkan. Beliau membuktikan sebuah film yang hebat tidak harus dibuat dengan budget besar. Cukup dengan kesederhanaan satu set ruangan dan dua belas aktor bertalenta super.

Apalagi dengan dibantu naskah cerdas dari Reginald Rose. Dialog-dialog jenius yang membuat tensi cerita semakin seru dinikmati dari awal hingga akhir. Film ini penuh dengan kejutan dan twist di sepanjang filmnya. Tidak masalah jika anda sudah menebak ending-nya, tapi proses menuju akhirnya itulah yang menarik untuk disimak. Sidney Lumet berhasil membagi porsi kedua belas aktornya cukup adil. Tidak ada aktor yang terlihat lebih menonjol disini. Kedua belas aktor disini mempunyai karakter dan sifat masing-masing yang berbeda-beda. Mereka semua berhasil menampilkan performa yang sangat gemilang. Kredit terbesar jelas diberikan kepada Henry Fonda, sebagai seorang juri yang sanggup mempertahankan argumennya dari awal sampai akhir. Lalu ada juga scoring-music yang sesekali muncul disaat yang tepat. Selain itu 12 Angry Men juga sarat pesan moralnya yang inspiratif.

Meski tidak meraih satu Academy Award pun di zamannya. Lalu keuntungan yang diraih pun tidak seberapa. Namun tetap, secara keseluruhan 12 Angry Men adalah sebuah masterpiece drama klasik dari debut penyutradaraan seorang Sidney Lumet yang sangat-sangat brilian dibalik segala kesederhanaan cerita dan tempatnya yang didukung oleh naskah serta dialog cerdas dan penampilan apik para aktor-aktornya.

9.5/10


5 comments:

  1. Salah satu film favorit saya juga! Gila nntnya deg2an bgt padahal isinya dialog doang dan di satu ruangan.. Tensinya dpt bgt dari awal sampe abis haha Masterpiece bgt lah emang nih film!

    ReplyDelete
  2. One of the best movie of all time! :D

    ReplyDelete
  3. Benar-benar luar biasa film ini. Saya baru saja menontonnya pagi tadi. :-D

    ReplyDelete