“Lust
awakens the desire to possess.
And that awakens the intent to murder.” – Old Monk
And that awakens the intent to murder.” – Old Monk
Spring, Summer, Fall, Winter… and Spring
akan membagi ceritanya menjadi lima segmen yang saling berhubungan sesuai
judulnya yang mewakili setiap musim itu. Dimulai dari Spring mengisahkan tentang seorang biksu tua renta (Oh Su-yeong)
yang tinggal di sebuah kuil yang terapung di sebuah danau bersama seorang anak
kecil (Kim Jong-ho). Segmen selanjutnya Summer
mengisahkan si anak kecil tadi yang sudah tumbuh menjadi seorang biksu
remaja (Seo Jae-kyeong), suatu ketika dia jatuh cinta dengan seorang wanita (Ha
Yeo-jin). Sedangkan segmen Fall
mengisahkan tentang biksu remaja tadi yang telah tumbuh menjadi biksu dewasa
(Kim Young-min). Begitu juga dengan segmen Winter
yang mengisahkan tentang biksu dewasa tadi menjadi biksu tua (Kim Ki-duk). Dan
segmen yang terakhir and Spring
mengisahkan tentang biksu tua tadi yang kini telah mengasuh anak kecil.
Film ini
disutradarai dan ditulis oleh Kim Ki-duk, ini menandai keempat kalinya saya
bertemu film-filmnya. Pada intinya film ini lebih bermain di ranah tema coming-of-age yang mana mengisahkan
tentang anak kecil yang melalui masa pertumbuhan mulai dari kecil, remaja,
dewasa, dan tua. Sesuai judulnya Spring,
Summer, Fall, Winter… and Spring film yang mana setiap musimnya itu juga
akan merepresentasikan terhadap pertumbuhan anak kecil itu lewat metafora
setiap musimnya. Mulai dari Spring,
menggambarkan seorang anak kecil yang sedang tumbuh memaknai kehidupan layaknya
ketika musim semi dimana tumbuh-tumbuhan yang juga sedang tumbuh. Summer, yang menggambarkan musim panas
lewat seorang anak kecil yang tumbuh ke masa remaja dimana di masa itu sedang
panas-panasnya merasakan gejolak-gejolak cinta, merasakan jatuh cinta pertama
hingga merasakan bagian pahitnya.
Selanjutnya Fall, si pemuda ini yang jiwanya sedang
jatuh karena patah hati mengakibatkan rasa kesedihan, kekecewan, kepahitan dan
kehancuran yang begitu mendalam karena cinta semata layaknya dedaunan kering
yang jatuh dari pohonnya ketika di musim gugur. Lalu Winter, pemuda ini tadi yang sudah tumbuh tua dan mulai berpikir
jernih dan dingin layaknya musim dingin, serta bersiap memulai kembali musim
yang baru. Dan yang terakhir and Spring,
ini lebih seperti bahwa kehidupan pada dasarnya akan kembali ke awal lagi
melewati perputaran siklus kehidupan yang sama. Spring, Summer, Fall, Winter… and Spring yang mempunyai judul Korea
Bom yeoreum gaeul gyeoul geurigo bom ini pun semakin indah ketika dihiasi oleh musik gubahan Bark Jee-woong dan sinematografi
arahan Baek Dong-hyeon yang cantik. Musiknya yang lebih seperti musik meditasi
yang begitu membuai dan sinematografinya yang berhasil menangkap keindahan alam
lewat danau dan pegunungannya yang eksotis.
Secara
keseluruhan Spring, Summer, Fall, Winter…
and Spring adalah sebuah film drama dengan balutan coming-of-age-nya dan sentuhan religi yang bagus. Bagaimana Kim
Ki-duk menghadirkan sebuah kisah pendewasaan seorang pemuda yang dilambangkan
ke setiap musimnya lewat metafora yang begitu mendalam dan indah dalam 103
menit durasinya.
4/5
No comments:
Post a Comment