Pages

August 10, 2012

Top Secret (2011)


Berterima kasihlah kepada SuckSeed, karena berkat film inilah saya harus “dipaksa” masuk kedunia film Thailand, jika tidak, saya tidak akan tertarik untuk menonton film ini dan menulis review ini. Sudah lama juga sebenarnya saya menonton film ini, tapi baru kesampaian sekarang untuk menulis reviewnya. Oke, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan.

Top Secret a.k.a. The Billionaire. Sebuah film yang diangkat dari cerita nyata. Menceritakan tentang kisah jatuh bangun seorang pengusaha muda dari Thailand, Top Itthipat Kulapongvanich, yang diperankan oleh Pachara Chirathivat yang juga bermain di film SuckSeed. Berawal dari kesukaannya bermain game online yang menghasilkan uang, ia mampu membeli apa saja yang ia mau, mulai dari play station sampai mobil. Karena kesukaannya terhadap game online membuat kehidupan sekolahnya jadi terbengkalai. Ditambah lagi keluarganya yang terlilit hutang 40 juta baht, bahkan karena hutang itu, keluarganya mengajak dia sampai harus kabur ke China. Namun, Top sangat percaya bahwa bisnis kecilnya itu akan sukses besar, lalu mampu untuk membayar semua hutang keluarganya hingga ia pun memutuskan untuk tetap di Thailand. Pada akhirnya dia pun memutuskan untuk berbisnis. Dia pun mencoba memulai bisnis DVD, kacang-kacangan, rumput laut. Tapi rumput lautlah yang membuat dia sukses. Alhasil, produk rumput lautnya kini sudah bisa ditemui di 7eleven seluruh dunia.

Ceritanya biasa saja memang, seperti kebanyakan film inspiratif lainnya. Penuh dengan kalimat-kalimat motivatif, from zero to hero, perjuangan jatuh bangun dan akhirnya sukses. Unsur drama di film ini memang menjadi menu utama di filmnya, tapi disamping itu ada juga sedikit bumbu komedi dan romantisnya. Kadar komedinya memang sedikit sekali di film ini, tapi sekali humornya keluar langsung kena banget. Kalau romantisnya sedikit lebih banyak dibanding komedinya, karena di film ini memang diceritakan Top mempunyai seorang pacar bernama Lin (Walanlak Kumsuwan), tapi sayang bumbu-bumbu romantis itu hanya menjadi pemanis begitu saja. Sebenarnya unsur itu bisa saja dikembangkan menjadi lebih menarik lagi atau bahkan dihilangkan saja, toh tanpa dihadirkan unsur itu pun tidak akan begitu mengganggu alur cerita.

Dari segi akting, Pachara Chirathivat, perannya sebagai Top di film ini memang patut diacungi jempol, setelah perannya di film SuckSeed yang 360 derajat berbeda dari film ini, yang mana di film SuckSeed dia sebagai orang yang konyol sedangkan di film ini dia harus menjadi seorang yang serius, tapi harus saya akui aktingnya di film SuckSeed lebih bagus daripada aktingnya di film ini. Satu lagi nama yang patut diacungi jempol adalah pemeran paman Top, yang diperankan Somboonsuk Niyomsiri, dengan aktingnya yang nyaris tidak ada ekspresi. Sementara pemeran yang lain kurang mendapat tempat di ceritanya, sehingga akting-aktingnya pun tidak terlalu mengesankan. Terlepas dari hal-hal itu sebenarnya film ini masih banyak menyimpan nilai plusnya, seperti sinematografi dan scoring musiknya, semuanya digarap dengan bagus. Dalam kurun waktu 2 jam lebihnya saya sama sekali tidak merasakan bosan, saya begitu menikmatinya. Kita akan diajak Top Secret untuk mengikuti kisah jatuh bangunnya Top dan akhirnya ditutup dengan ending yang menyenangkan.

Ada banyak hal positif yang bisa diambil di film ini, yaitu sebenarnya pendidikan itu tidak selalu menentukan keberhasilan kita (walaupun sebenarnya saya tidak setuju dengan ini). Tapi hal yang paling penting untuk berhasil adalah pantang menyerah, fokus dengan masalah, berani mengambil langkah besar, rela berkorban, selalu belajar tanpa pernah berhenti dari situasi sebelumnya dan yang paling penting adalah kejujuran alias tidak main curang/sogok. Mungkin pesan-pesan itulah yang coba disampaikan dari film ini.

Film ini memang inspiratif. Tapi saya rasa tidak semua yang ada di film ini patut dicontoh. Film ini seperti mau bilang bahwa pendidikan formal tidak begitu penting dibanding kerja keras dan usaha jatuh bangun. Alangkah lebih baik jika kedua aspek tersebut berjalan bersamaan. Tapi terlepas dari semua itu, Top Secret tetaplah sebuah tontonan inspiratif yang menyenangkan dan menghibur bagi para penontonnya.


8/10
“Jangan patah semangat walau apapun yang terjadi, 
 jika kita menyerah, maka habislah sudah.” – Top Itthipat

No comments:

Post a Comment