Akhirnya kesampaian juga ngereview film ini, sebenarnya saya sudah
lama nonton film ini dan sudah lama juga saya ingin buat review tentang film
ini. Tapi baru kesampaian sekarang bikinnya. By the way film ini adalah film
Thailand pertama yang saya tonton. Film inilah yang mengubah ekspektasi saya
terhadap film Thailand. Saya kira film-film Thailand itu sama aja busuknya kaya
film-film di Indonesia, eh ternyata enggak. Mulai saat itulah akhirnya saya
kecanduan film Thailand.
Anyway, film yang bergenre romantic-comedy ini adalah sebuah film tentang anak-anak SMA klise yang dibalut dengan komedi dan romantisme. Ped (Jirayu La-ongmanee), Koong (Pachara Chirathivat) dan Ex (Thawat Pornrattanaprasert) tiga anak pecundang SMA yang ingin populer, dikenal dan punya gengsi. Akhirnya suatu hari mereka memutuskan untuk membuat sebuah band, sayangnya, dengan skill yang pas-pasan, mereka bukannya jadi keren tapi malah menjadi bahan hinaan. Mereka pun memutuskan untuk mengajak Ern (Nattasha Nauljam) untuk bergabung dengan band mereka, Ern adalah wanita yang disukai Ped sejak kecil, yang juga sekaligus teman masa kecil Ped dan Koong, dia hebat sekali bermain gitar. Tapi ternyata mereka berdua menyukai wanita yang sama, yaitu Ern, konfilk pun tidak terelakan sampai akhirnya membuat band mereka bubar. Bagaimana kelanjutan ceritanya, silahkan tonton sendiri filmnya.
Anyway, film yang bergenre romantic-comedy ini adalah sebuah film tentang anak-anak SMA klise yang dibalut dengan komedi dan romantisme. Ped (Jirayu La-ongmanee), Koong (Pachara Chirathivat) dan Ex (Thawat Pornrattanaprasert) tiga anak pecundang SMA yang ingin populer, dikenal dan punya gengsi. Akhirnya suatu hari mereka memutuskan untuk membuat sebuah band, sayangnya, dengan skill yang pas-pasan, mereka bukannya jadi keren tapi malah menjadi bahan hinaan. Mereka pun memutuskan untuk mengajak Ern (Nattasha Nauljam) untuk bergabung dengan band mereka, Ern adalah wanita yang disukai Ped sejak kecil, yang juga sekaligus teman masa kecil Ped dan Koong, dia hebat sekali bermain gitar. Tapi ternyata mereka berdua menyukai wanita yang sama, yaitu Ern, konfilk pun tidak terelakan sampai akhirnya membuat band mereka bubar. Bagaimana kelanjutan ceritanya, silahkan tonton sendiri filmnya.
Jalan ceritanya yang sederhana, ringan namun sangat menghibur,
sehingga mudah dinikmati untuk semua umur dan kalangan. Untung saja film ini digarap oleh
sutradara yang tepat, yaitu Chayanop
Boonprakob. Bagaimana dia bisa menggabungkan komedi,
drama-romantis dan unsur musikal secara pas, tanpa harus merasakan bosan dan
kelelahan dalam durasi 2 jam lebihnya. Selain faktor tangan dingin sang
sutradaranya, film ini juga dibalut dengan jajaran cast yang tampil sangat
menawan, hubungan emosional dan chemistry yang dijalin antar karakter yang
digarap dengan rapi, padahal bisa dibilang mereka terbilang baru didunia
perfilman Thailand (kecuali Jirayu).
Pas
awal-awal nonton sebenarnya saya tidak yakin film ini akan memikat hati saya,
eh ternyata, saya langsung jatuh hati pada film ini, sampai saya putar
berulang-ulang. Terlebih lagi karakter Ern yang diperankan Nattasha
Nauljam yang mampu mencuri perhatian saya sejak awal, dengan parasnya yang cantik. Beberapa scene di film ini pun digarap dengan kreatif, seperti pada saat
perasaan para karakter yang diwakili dengan band-band Thailand yang ikutan
nongol dan bernyanyi di tengah-tengah adegan, serta sedikit selipan scene adegan komikalnya
yang keren. Lagu-lagu di film ini juga bagus-bagus, sangat mendukung dan menambah esensi serta kenikmatan dalam menonton alur ceritanya. Lagu yang menjadi favorit saya sampai menulis review ini adalah Big Ass - Toom Yoo Nai Jai.
Bicara
tentang komedinya, saya rasa SuckSeed berhasil
dalam hal itu. Pada paruh pertamanya, film ini berhasil membangun gelak tawa,
mulai dari tersenyum sampai tertawa terpingkal-pingkal. Berbagai macam kelucuan
masa SMA, perpaduan antara konyol sekaligus lebay. Humor-humor yang cerdas yang
gampang dicerna. Namun pada paruh kedua, lambat laun kelucuannya mulai sedikit
berkurang, bergantian dengan unsur drama-romantisnya. Kita akan dipaksa menunggu melihat
Ped untuk mengutarakan perasaannya
kepada Ern, serta konflik-konflik
yang melibatkan teman-temannya. Endingnya pun bagus, cukup adil,
campuran antara kebahagian, kesedihan dan dengan sebuah momen kocak.
Hal paling menyenangkan dari menonton film memang adalah saat kita
menaruh ekspektasi yang rendah dan pada akhirnya film yang kita tonton
ternyata jauh diatas ekspektasi. Mungkin
karena saya sudah terlanjur suka dengan filmnya, jadi saya susah untuk mencari
kelemahan dari film ini. Tapi satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu
durasinya yang bisa dibilang memakan waktu alias panjang, yaitu 2 jam lebih, mungkin bagi sebagian orang akan cepat bosan, tapi untungnya saya tidak
merasakan itu, saya begitu menikmati film ini. Lalu sebagai orang yang baru pertama kali menonton film Thailand, tentunya bahasa dan dialek di film ini terdengar aneh bagi saya. Terlepas dari itu semua, film ini juga menjadi
salah satu obat bagi saya, jika saya sedang kangen dengan masa SMA.
Pada akhirnya film ini pun sukses menjadi film yang sangat menghibur
dan menyenangkan. Salah satu film favorit saya sampai saat ini. Film ini sangat di rekomendasikan untuk anda yang sudah mulai
bosan melihat akting orang-orang bule, dan juga bagi kalian yang ingin bernostalgia
mengingat kembali masa-masa indah SMA dulu, pahit-manisnya
masa SMA, kenakalan, jatuh cinta, perjalanan mencari sebuah kedewasaan pada
masa itu dengan bumbu komedi terhampar baik di
sepanjang 130 menit.
8/10
keren dan unik bgt .....
ReplyDeletemakasih atas info2 x mas karim ..
sng saya baca bloq anda
Terimakasih juga atas kunjungannya
Deletewah sama kaya bro Haji Abdul Karim, gw juga suka ama film thai pas pertama nonton SuckSeed
ReplyDeletenice review bro!
Sepertinya tidak ada
ReplyDeleteTapi kalau tidak salah, Natt pernah main film pendek dan sinetron