Pages

July 8, 2012

The Amazing Spider-Man (2012)


8 Juli 2012, untuk kedua kalinya saya menonton film di bioskop. Saya pergi bersama teman maho saya Dede. Datang jam 10 ke 21, pas datang, eh malah tutup. Kata si penjaganya sih masih ada acara kebaktian di dalam bioskop. Akhirnya kami pun harus nunggu satu setengah jam di depan pintu bioskop bersama dengan penonton lainnya, seraya berharap pintunya segera terbuka. Pukul 11.30 pun akhirnya pintunya dibuka oleh petugas. Kami dan penonton lainnya pun segera bergegas kedepan loket. Hingga pada akhirnya saya dan penonton lainnya pun bisa menonton filmnya dengan bahagia.

Oke sekarang lanjut ke sinopsis. Ceritanya berawal saat Peter Parker (Andrew Garfield) yang kehilangan orangtuanya sejak kecil, lalu ia tinggal dan dititipkan dengan paman Ben (Martin Sheen) dan bibi May (Sally Field). Lalu cerita beralih waktu Parker dewasa, dia mencoba menemukan jati dirinya dan menjadi lebih dewasa sebagai anak SMA. Kemudian Peter jatuh cinta kepada seorang siswi di sekolahnya yang bernama Gwen Stacy (Emma Stone). Dan setelah mendapatkan kekuatan supernya dari gigitan laba-laba mutan, Peter harus berhadapan dengan rekan kerja ayahnya dulu, yaitu Dr. Curtis Connors/The Lizards (Rhys Ifans) yang berubah menjadi reptil raksasa.

Reboot? Ya, sedikit menengok kebelakang, sebelumnya superhero dari Marvel juga pernah ada yang di-reboot, yaitu Hulk. Hulk (2003) vs. The Incredible Hulk (2008). Sudah jelas pemenangnya adalah The Incredible Hulk, versi reboot-nya jauh lebih incredible daripada versi awalnya. Dan sekarang, Spider-Man (2002) vs. The Amazing Spider-Man (2012), apakah versi reboot-nya akan se-amazing judulnya?

Sulit rasanya untuk tidak membandingkan film ini dengan trilogi Spider-Man karya Sam Raimi sebelumnya. Sutradara film ini, Marc Webb, sepertinya tahu betul bagaimana cara meramu ceritanya dengan sempurna dan digarap dengan apik. Tidak ingin terlihat klise, Webb memoles kembali apa yang telah dilakukan Sam dengan baik lalu menjadikannya lebih baik lagi serta dikemas dengan berbeda. Dan Webb sepertinya tidak akan masuk kedalam lubang kesalahan bersama Sam dengan Spider-Man 3-nya, dimana di film itu menempatkan lebih dari satu musuh, membuat ceritanya menjadi kedodoron dan terlihat memaksakan. Di The Amazing Spider-Man, musuh utama Spider-Man hanya berpusat pada The Lizard.

Spider-Man versi Webb ini terasa lebih manusiawi menurut saya, dimana Spider-Man di film ini yang bisa main game, bisa menelepon, dll. Namun sangat disayangkan Spider-Man di film ini sangat sering membuka atau dibuka topengnya, padahal Spider-Man adalah sosok superhero yang sangat menjaga identitasnya. Terlepas dari semua itu, film ini memang memberikan semua hal yang dibutuhkan dari sebuah film bergenre Sci-Fi. Action? Film superhero tanpa action, bagai sayur tanpa garam. Komedi? Ada, tapi masih kurang dari film spidey sebelumnya. Romance? Chemistry yang sangat meyakinkan berhasil dijalin Peter Parker dan Gwen Stacy. Mengingat sutradara film ini Marc Webb, yang sebelumnya pernah menyutradarai film (500) Days of Summer, memberikan bumbu-bumbu romantisme bukanlah hal yang sulit baginya. (Twilight maniac, this is Recommended!).

Yang membedakan The Amazing Spider-Man dengan Spider-Man adalah ceritanya yang digali lebih mendalam dan dibalut dengan jajaran cast yang menawan serta aroma romance-nya yang cukup kental terasa. Marc Webb memang sutradara yang cerdas, dia tahu bagaimana caranya sebuah film bisa menimbulkan sebuah kesan yang mendalam bagi penontonnya. Bukan hanya film superhero yang isinya hanya baku hantam begitu saja. Membuatnya lebih dari sekedar film superhero semata.

Jadi, apakah The Amazing Spider-Man lebih amazing dari Spider-Man? Absolutely yes. This is Amazing!

7.5/10



2 comments:

  1. yup, ane juga lebih suka yg ini daripada versi Raimi…
    Peter-nya lebih “peter” banget….ada momen2 lucunya pula..
    tapi yg aga kurang munkin acttion-nya kali ya…bukan adegan actionnya kurang banyak,tapi penggunaan CGI atau kompuuterisasi di adegan actionnya tuh terlalu kentara ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. yoi setuju banget gan
      btw terima kasih atas kunjungannya ya bro

      Delete