Tahu dengan The Tree of Life-nya Terrence Malick? Ya, sebuah film tentang arti
sebuah kehidupan tahun 2011 yang lalu. Kali ini sutradara muda Benh Zeitlin
mencoba membuatnya. Tapi film garapannya ini lebih seperti The Tree of Life versi kotornya, ya inilah Beasts of the Southern Wild.
Beasts of the Southern Wild berlatar tempat di sebuah daerah fiktif
bernama Bathtub, mengisahkan tentang gadis
cilik bernama Hushpuppy (Quvanzhané Wallis) dan ayahnya, Wink (Dwight
Henry) yang tinggal disitu. Kehidupan yang awalnya berjalan penuh kebahagiaan.
Sampai pada suatu hari sebuah badai besar melanda daerah tersebut. Mereka pun
disuruh untuk meninggalkan daerah tersebut. Tapi Hushpuppy, ayahnya, dan
beberapa tetangga lainnya bersikeras untuk tidak meninggalkan daerah tercinta
mereka.
Naskah cerita yang ditulis Benh
Zeitlin dan Lucy Alibar diadaptasi dari karya panggung Juicy and Delicious. Dengan budget yang rendah, aktor-aktris yang
tidak terlalu terkenal, lalu sang sutradara muda yang baru pertama kali menggarap
film layar lebarnya. Benh Zeitlin dibangku sutradara berhasil menyulap film
kecil bernaskah cerdas ini menjadi film yang berhasil menarik perhatian orang
banyak. Ya meski tidak terlalu berbicara banyak di ajang Oscar, diantara empat
nominasi yang dikantongi (best picture,
best director, best actress & best adapted screenplay), tidak satu pun
yang mereka bawa pulang. Tapi Beasts of
the Southern Wild berhasil berbicara di berbagai festival, termasuk dua
ajang festival paling prestisius didunia; Sundance dan Cannes. Saya suka sekali
bagaimana Zeitlin dan Alibar membuatnya seperti percampuran antara
drama-keluarga, dongeng-fantasi dan disaster
movie. Semuanya tercampur menjadi satu kesatuan cerita yang emosional,
dengan didukung production design-nya
yang oke.