Apa jadinya jika seseorang yang
anda inginkan atau impikan selama ini hadir didepan mata anda? Sangat
menyenangkan bukan. Ya, itulah yang coba dihadirkan dari film yang akan saya
review kali ini, Ruby Sparks.
Ruby Sparks mengisahkan tentang pria bernama Calvin Weir-Field
(Paul Cano) seorang novelis sukses pasca kesuksesan novel pertamanya. Setelah
itu dia mengalami masa-masa sulit. Sampai dia mengalami sebuah mimpi aneh, dia
pun berkonsultasi dengan psikiaternya. Lalu suatu hari Calvin menulis satu
halaman tentang wanita impiannya yang diberi nama Ruby Tiffany Sparks (Zoe
Kazan). Sampai suatu ketika wanita yang dikarangnya menjadi nyata, hadir
dihadapannya, butir-butir cinta pun terelakkan.
Setelah sukses dengan Little Miss Sunshine tahun 2006 silam,
Jonathan Dayton dan Valerie Faris kembali hadir dengan cerita tidak kalah unik
dan menariknya. Dengan naskah cerita ditulis oleh pemeran Ruby sendiri, Zoe
Kazan. Dari awal Ruby Sparks memang
sudah mengikat erat saya. Tidak peduli seberapa besar ketidaklogisan ceritanya,
yang penting saya sudah jatuh hati dengan Ruby
Sparks sedari awal sampai akhir. Sebagai sebuah romantic-comedy, film ini
berhasil membuat mood saya naik-turun dibawa ketawa, slow, ketawa lagi, lalu
slow lagi. Bagian-bagian komedinya yang mudah untuk ditertawakan, sederhana
tapi nancep, tidak butuh adegan atau dialog slapstick konyol dengan segala
sumpah serapahnya. Lalu bagian-bagian romantisnya juga pas, tidak perlu
dipenuhi dengan adegan yang terlalu mengumbar kemesraan macam ciuman atau adegan
ranjang. Apalagi Ruby Sparks dihiasi
aspek teknisnya yang oke, penempatan scoring-nya yang tepat membuat emosi ikut
terbawa, lalu pengambilan dan pemilihan sudut-sudut kamera yang cantik.
Sosok Ruby yang diperankan oleh
Zoe Kazan sedikit banyak mengingatkan saya dengan Zooey Deschanel, dia yang
pertama kali saya lihat di happythankyoumoreplease,
sekarang kualitas aktingnya semakin matang, bermain sangat total sekali,
terlepas dari parasnya yang enak dilihat, saya semakin suka dengan dia. Lalu
Paul Cano sebagai Calvin juga bermain tidak kalah bagusnya, tampil gemilang
sebagai seorang yang punya masalah dengan kenyataan atau fiksi. Penampilan
keduanya benar-benar terlihat meyakinkan, chemistry-nya terjalin dengan baik. Disamping
itu, para pendukung lainnya juga tampil bagus menjalankan tugasnya, nama macam
Chris Messina, Antonio Banderas, dan Annete Bening.
Well, secara keseluruhan Ruby Sparks adalah sebuah kisah komedi-romansa yang mengusung tema fantasi dengan sedikit rasa indie-nya yang berbalut indah dengan premisnya yang unik dan menarik, menjadi semakin emosional ketika duo Dayton-Faris membungkusnya dengan kesederhanaan cerita lalu mengikat emosi penonton tentang arti sebuah hubungan percintaan yang sesungguhnya.
Well, secara keseluruhan Ruby Sparks adalah sebuah kisah komedi-romansa yang mengusung tema fantasi dengan sedikit rasa indie-nya yang berbalut indah dengan premisnya yang unik dan menarik, menjadi semakin emosional ketika duo Dayton-Faris membungkusnya dengan kesederhanaan cerita lalu mengikat emosi penonton tentang arti sebuah hubungan percintaan yang sesungguhnya.
8.5/10
No comments:
Post a Comment