“Life is like a box of chocolate, you never
know what you’re gonna get” – Forrest Gump
Forrest Gump mengisahkan tentang Forrest
Gump (Tom Hanks) yang duduk ditempat menunggu bus. Ketika ada orang yang duduk
disebelahnya, dia pun menceritakan kehidupan masa lalunya. Dia seorang yang
mempunyai keterbelakangan mental, tidak ada yang mau berteman dengannya. Sampai
seorang wanita bernama Jenny (Robin Wright) mau berteman dengannya. Forrest
begitu mencintai Jenny hingga mereka beranjak dewasa. Forrest dewasa adalah
seorang tentara, namun dia juga banyak mengalami profesi, mulai dari atlek
futbol, tenis meja, nelayan, pelari.
Diangkat dari
novel karya Winston Groom berjudul sama, naskah ceritanya ditulis oleh Eric
Roth dan disutradarai Robert Zemeckis. Yang membuat saya ingin menonton film
ini adalah adanya fakta bahwa film ini berhasil mengalahkan dua film favorit
sepanjang masa saya, yakni The Shawshank Redemption dan Pulp Fiction di Best Picture Oscar 1994. Lantas saya
sangat penasaran dengan film ini, sebegitu bagusnya ‘kah. Well, Forrest Gump bisa
dibilang memiliki semua sajian paket lengkap dari sebuah drama inspiratif.
Formula-formula seperti, pantang menyerah, siapa pun bisa melakukannya, dll.
Ada yang berhasil menggungah simpati penonton namun ada juga yang malah terasa overdramatic. Ya, banyak dramatisasi
yang terkesan berlebihan, bahkan juga terkesan serba kebetulan, too good to be true. Saya tidak bilang Forrest Gump itu jelek, bagus malah. Ya
saya cuma kurang setuju aja film ini mengalahkan masterpiece-nya Darabont dan Tarantino itu. Saya begitu menikmati
dan sama sekali tidak merasa bosan selama menonton Forrest Gump.
Punya banyak
momen-momen yang menginspirasi, lengkap dengan segala petuah motivasinya. Selain
asupan drama, Forrest Gump juga punya
sisi komedi lucu yang ditempatkan ditempat yang pas, juga sisi romantisme. Dari
divisi akting, saya suka peran Tom Hanks disini. Hanks berhasil menghidupkan
sesosok pria lugu, begitu meyakinkan dari setiap dialog, ekspresi, dan
gesturnya. Alhasil Hanks mendapat Best
Actor Oscar saat itu. Nah kalau ini saya setuju, aktingnya Hanks saya rasa
memang sedikit lebih bagus dari Tim Robbins di TSR bahkan John Travolta di PF.
Departemen akting lain juga bermain bagus, sebut saja Robin Wright, Mykelti
Williamson, Sally Field, dan Gary Sinise yang masuk nominasi Best Supporting Actor. Technically, yang saya suka disini
adalah spesial efeknya. Mengggabungkannya dengan rekaman sejarah asli, seperti
rekaman bersama presiden Amerika Serikat. Bagaimana membuat Tom Hanks
seolah-olah berada pada masa itu.
Secara
keseluruhan Forrest Gump adalah
sajian drama yang bagus. Film yang begitu inspiratif juga penguras air mata
namun juga membuat tertawa. Akting super. Teknis oke. Enam dari 13 nominasi
Oscar 1994 berhasil mereka dapat, termasuk Best
Director untuk Robert Zemeckis.
“Stupid is a stupid does” – Forrest Gump.
“Stupid is a stupid does” – Forrest Gump.
8/10
No comments:
Post a Comment