Well Brooklyn mengisahkan tentang Eilis Lacey
(Saoirse Ronan) seorang gadis asal Irlandia yang mencoba merantau ke Amerika
Serikat menetap di Brooklyn. Dengan harapan mendapatkan pengalaman dan
pekerjaan baru baginya. Eilis kemudian bertemu dengan Tony Fierrelo (Emory
Cohen) pria Italia yang pada akhirnya berhasil memikat hatinya. Kemudian suatu
hari ada hal yang mengharuskan ia kembali ke Irlandia. Disinilah mulai gejolak dilema
bagi Eilis.
Screenplaynya
ditulis oleh Nick Hornby yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Colm
Toibin. Episentrum cerita terletak pada kehidupan Eilis yang berkutat pada
kisah cinta, keluarga, impian, dan pekerjaannya. Brooklyn menarasikan rasa homesick
dengan baik, walau biasanya homesick mengacu pada rasa rindu kampung halaman. Bagi kalian
yang pernah hidup merantau pasti pernah merasakan ini. Namun sebenarnya homesick
pun bisa mengacu pada sebaliknya yakni rindu tanah perantauannya, seperti pada Brooklyn sampaikan. Eilis dihadapkan
pada pilihan-pilihan, lantas mana “home” yang sebenarnya bagi Eilis.
Pun tidak hanya
itu, pilihan-pilihan terkait pekerjaan dan jalinan cintanya yang mengharuskannya
mengambil keputusan yang walau sulit. Terlebih Eilis terlibat cinta segi tiga
antara dua benua, dihadapkan pada long distance relationship. Tidak ada yang benar atau salah di kehidupannya, bak seperti
dua mata sisi koin, memutuskan dengan tepat. Rasa galau, bimbang, dan dilema yang
dirasakan Eilis inilah yang coba dieksplor John Crowley selaku sutradara di durasi
112 menitnya yang berjalan dalam tempo yang pas dalam setiap transisi ceritanya
yang begitu halus. Tuturan ceritanya itu dikendalikan dengan stabil dan apik
oleh Saoirse Ronan yang begitu menawan didukung oleh Emory Cohen dan Domhnall
Gleeson. 4/5
No comments:
Post a Comment