Apa yang membuat
saya penasaran dengan Spring adalah
ketika pertama kali membaca review movie blog tetangga bahwa film duet Justin
Benson dan Aaron Moorhead yang rilis pertama kali di Toronto Film Festival ini
adalah film gado-gado antara romance, science-fiction, dan horror. Well that
sounds interesting.
Spring
mengisahkan tentang Evan (Lou Taylor Pucci) yang baru saja dirundung duka
karena kematian ibunya. Evan pun memustuskan untuk refreshing menghilangkan
kepenatan sejenak liburan ke Italia. Di sana Evan melihat seorang wanita lokal bernama
Louise (Nadia Hilker), Evan pun menaruh hati kepada Louise. Namun seiring waktu
berjalan, dia merasa ada yang tidak beres dengan Loiuse.
Sekilas dilihat
dari judul dan posternya film ini memang tidak ada tanda-tanda akan berbau horror atau
science-fiction, sekilas loh ya, dan memang lebih mengisyaratkan ke genre
romance. Bahkan di menit-menit awalnya pun ada sentilan drama, comedy, dan
action yang walau dalam dosis yang sangat-sangat-sangat kecil sih. Lalu setengah
jam pertamanya pun justru seperti road movie seorang pemuda Amerika yang
suddenly kepincut dengan gadis Italia, well that’s romance right there. Dihiasi dialog-dialog panjang, warm, sweet, dan natural ala trilogy Before-nya Richard Linklater.
Kemudian setelah di pertengahan durasinya, barulah aroma horror sci-fi semerbak keluar membaur dengan sisi romantisnya. Bermunculanlah tanda-tanda peralihan genrenya, didukung oleh spooky scene seperti hewan-hewan yang mati dan scene yang memperlihatkan cacing dan belatung. Spesial efeknya pun keren, entah makhluk macam apa itu gabungan dari macam-macam monster, yah seperti yang ditanyakan Evan: are you a vampire, werewolf, zombie, witch or alien? Feeling creepy cukup berasa. Ya t.o.p.b.g.t lah buat special efectnya yang at least sanggup bikin kita mengernyitkan dahi jijik gimana gitu. Benson dan Moorhead pun nampaknya tidak mau menenggelamkan ke salah satu genrenya, keduanya berjalan beriringan. Chemistry Lou Taylor Pucci dan Nadia Hilker juga top banget. Anyway, Nadia Hilker di sini charming banget, doi jadi scene stealer buat saya haha 3.5/5
Kemudian setelah di pertengahan durasinya, barulah aroma horror sci-fi semerbak keluar membaur dengan sisi romantisnya. Bermunculanlah tanda-tanda peralihan genrenya, didukung oleh spooky scene seperti hewan-hewan yang mati dan scene yang memperlihatkan cacing dan belatung. Spesial efeknya pun keren, entah makhluk macam apa itu gabungan dari macam-macam monster, yah seperti yang ditanyakan Evan: are you a vampire, werewolf, zombie, witch or alien? Feeling creepy cukup berasa. Ya t.o.p.b.g.t lah buat special efectnya yang at least sanggup bikin kita mengernyitkan dahi jijik gimana gitu. Benson dan Moorhead pun nampaknya tidak mau menenggelamkan ke salah satu genrenya, keduanya berjalan beriringan. Chemistry Lou Taylor Pucci dan Nadia Hilker juga top banget. Anyway, Nadia Hilker di sini charming banget, doi jadi scene stealer buat saya haha 3.5/5
No comments:
Post a Comment