Satu hal yang
pertama kali membuat saya penasaran untuk menonton film indie yang pertama kali
rilis di Sundance Film Festival tahun lalu berjudul Tangerine ini adalah fakta bahwa sutradara film ini Sean S. Baker
merekamnya hanya dengan iPhone 5s sebanyak tiga buah yang didukung beberapa
apps, lumayan hemat budget ya bro.
Tangerine mengisahkan tentang Sin-Dee
Rella (Kitana Kiki Rodriguez) seorang transgender sex-worker yang baru saja
dibebaskan dari penjara kemudian bertemu temannya Alexandra (Mya Taylor). Lalu Sin-Dee mengetahui bahwa pacarnya
Chester (James Ransone) berselingkuh dengan wanita beneran. Disinilah cerita
dimulai, Sin-Dee mencari Chester dan real fishnya.
Dua kata yang
cukup menggambarkan Tangerine adalah
sederhana dan jujur. Itulah yang coba Sean S. Baker sampaikan dalam setiap
tutur gambarnya. Tangerine adalah
tentang bagaimana character study para karakternya dan sebuah sindiran sosial.
Bagaimana Sin-Dee dan Alexandra yang tidak naïf dan malu dengan status mereka
sekarang, mereka tidak hidup dalam kepalsuan. Di sisi lain cerita ada Razmik
(Karren Karagulian) seorang taxi driver beristri dan mempunyai anak, seolah
hidup harmonis, namun nyatanya setiap hari selalu memakai topeng menutupinya
dirinya yang sebenarnya, he’s gay. Dua perbandingan inilah yang coba dihadirkan
Sean di durasinya yang sangat bersahabat dalam 88 menitnya. Kudos buat Kitana Kiki Rodriguez dan Mya Taylor yang tampil apik di sini
bersama dengan black-comedy yang pas. Btw, score dan soundtrack di sini seru.
Well Tangerine ditutup dengan endingnya
yang berkata: wherever you go, you still need friends who watch your back. 4/5
Udan ane tautin blog ente di blog ane, gan. Salam kenal juga :D
ReplyDelete