“I came tonight, because when you realize
you want to spend the rest of your life with somebody, you want the rest of
your life to start as soon as possible” – Harry Burns
When Harry Met Sally mengisahkan tentang
Sally Albright (Meg Ryan) yang membutuhkan tumpangan mobil Harry Burns (Billy
Crystal) untuk pergi ke New York. Harry yang notabene adalah pacar dari sahabat
Sally. Selama perjalanan mereka saling berbicara membahas sesuatu. Beberapa
tahun kemudian, mereka bertemu lagi, dan dengan pasangan mereka masing-masing.
Dan ketika mereka sama-sama ditinggalkan pasangan mereka masing-masing. Mereka
pun mulai berteman kembali, lalu mulai tumbuh rasa diantara mereka berdua.
Ya, dengan
membaca judul filmnya saja, kita sudah tahu apa yang akan diceritakan film ini.
Film yang disutradarai oleh Rob Reiner dan naskah cerita yang ditulis Nora
Ephron ini sepertinya memiliki semua paket lengkap yang diharapkan dari sebuah
film romantic-comedy. Semua elemen penting film rom-com ada disini, romantisnya
dapat, ketawa-ketawanya juga dapat. Menawarkan joke-joke ringan, santai, dan berkelas yang mudah untuk
ditertawakan, ya minimal tersenyum. Dari awal, ceritanya berjalan dengan santai
hingga akhir. Ya walaupun ending dari
film ini mudah ditebak dan terkesan klise, tapi tidak apa-apa karena proses
menuju akhirnya itulah yang menarik untuk disimak. Satu lagi yang saya suka
dari When Harry Met Sally adalah
hadirnya adegan beberapa pasangan yang menceritakan kisah cinta mereka, itu
membuatnya terasa begitu unik dan menarik.
Naskah cerita yang
sebenarnya sederhana inilah yang menjadi kekuatan utama dari film ini. Dengan
jalan cerita yang berorientasi pada sebuah pertanyaan, bisakah pria dan wanita
berteman selamanya? Dalam durasi 96 menitnya, banyak dialog dan adegan yang
memorable disini. Salah satunya adalah ketika adegan di sebuah kafe, Sally
berpura-pura berteriak seperti orgasme hanya untuk membuktikan kepada Harry
bahwa perempuan bisa menipu laki-laki dengan orgasme palsu ketika bercinta. Technically, semuanya pada taraf yang
bagus, mulai dari musik, sinematografi, makeup. Dari departemen akting, dua
pemeran utamanya disini sangat bagus, akting keduanya begitu natural tanpa
terlihat terlalu dibuat-buat dalam berakting. Chemistry antara Billy Crystal dan Meg Ryan sangat cocok dan pas
walau pada awalnya keduanya mempunyai perbedaan pendapat dan sifat yang
menjengkelkan untuk sama lain.
Secara
keseluruhan When Harry Met Sally
adalah romantic-comedy yang bagus. Semua paket lengkap film komedi romantis
hadir disini. Cerita yang bagus, dialog-dialog yang memikat, lelucon-lelucon
ringan serta lucu, akting serta chemistry
yang luar biasa. Saking bagusnya, film ini menjadikannya cukup berpengaruh
terhadap film rom-com setelahnya. Well,
When Harry Met Sally adalah salah satu
film romantic-comedy terbaik yang pernah ada, benar-benar highly recommended.
8.5/10
Walaupun klise, gw suka banget prosesnya. Apalagi dialognya yang lumayan ngalir secara natural kayak Before Sunrise. Sayang karirnya Meg Ryan gak pernah bangkit lagi setelah tahun 90an.
ReplyDelete