Pages

September 25, 2013

When Harry Met Sally (1989)

“I came tonight, because when you realize you want to spend the rest of your life with somebody, you want the rest of your life to start as soon as possible” – Harry Burns

When Harry Met Sally mengisahkan tentang Sally Albright (Meg Ryan) yang membutuhkan tumpangan mobil Harry Burns (Billy Crystal) untuk pergi ke New York. Harry yang notabene adalah pacar dari sahabat Sally. Selama perjalanan mereka saling berbicara membahas sesuatu. Beberapa tahun kemudian, mereka bertemu lagi, dan dengan pasangan mereka masing-masing. Dan ketika mereka sama-sama ditinggalkan pasangan mereka masing-masing. Mereka pun mulai berteman kembali, lalu mulai tumbuh rasa diantara mereka berdua.

Ya, dengan membaca judul filmnya saja, kita sudah tahu apa yang akan diceritakan film ini. Film yang disutradarai oleh Rob Reiner dan naskah cerita yang ditulis Nora Ephron ini sepertinya memiliki semua paket lengkap yang diharapkan dari sebuah film romantic-comedy. Semua elemen penting film rom-com ada disini, romantisnya dapat, ketawa-ketawanya juga dapat. Menawarkan joke-joke ringan, santai, dan berkelas yang mudah untuk ditertawakan, ya minimal tersenyum. Dari awal, ceritanya berjalan dengan santai hingga akhir. Ya walaupun ending dari film ini mudah ditebak dan terkesan klise, tapi tidak apa-apa karena proses menuju akhirnya itulah yang menarik untuk disimak. Satu lagi yang saya suka dari When Harry Met Sally adalah hadirnya adegan beberapa pasangan yang menceritakan kisah cinta mereka, itu membuatnya terasa begitu unik dan menarik.

Naskah cerita yang sebenarnya sederhana inilah yang menjadi kekuatan utama dari film ini. Dengan jalan cerita yang berorientasi pada sebuah pertanyaan, bisakah pria dan wanita berteman selamanya? Dalam durasi 96 menitnya, banyak dialog dan adegan yang memorable disini. Salah satunya adalah ketika adegan di sebuah kafe, Sally berpura-pura berteriak seperti orgasme hanya untuk membuktikan kepada Harry bahwa perempuan bisa menipu laki-laki dengan orgasme palsu ketika bercinta. Technically, semuanya pada taraf yang bagus, mulai dari musik, sinematografi, makeup. Dari departemen akting, dua pemeran utamanya disini sangat bagus, akting keduanya begitu natural tanpa terlihat terlalu dibuat-buat dalam berakting. Chemistry antara Billy Crystal dan Meg Ryan sangat cocok dan pas walau pada awalnya keduanya mempunyai perbedaan pendapat dan sifat yang menjengkelkan untuk sama lain.

Secara keseluruhan When Harry Met Sally adalah romantic-comedy yang bagus. Semua paket lengkap film komedi romantis hadir disini. Cerita yang bagus, dialog-dialog yang memikat, lelucon-lelucon ringan serta lucu, akting serta chemistry yang luar biasa. Saking bagusnya, film ini menjadikannya cukup berpengaruh terhadap film rom-com setelahnya. Well, When Harry Met Sally adalah salah satu film romantic-comedy terbaik yang pernah ada, benar-benar highly recommended.

8.5/10


1 comment:

  1. Walaupun klise, gw suka banget prosesnya. Apalagi dialognya yang lumayan ngalir secara natural kayak Before Sunrise. Sayang karirnya Meg Ryan gak pernah bangkit lagi setelah tahun 90an.

    ReplyDelete