Fakta bahwa film
ini diproduksi oleh GTH dan disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun, sudah
cukup untuk membuat saya tidak ragu menonton film ini, Pee Mak.
Pee Mak mengisahkan tentang Mak (Mario
Maurer) yang hasus meninggalkan istrinya, Nak (Davika Hoorne), untuk pergi ke
medan perang bersama empat temannya; Ter (Nuttapong Chartpong), Shin (Wiwat
Krongrasri), Puak (Pongsatorn Jongwilas) dan Aey (Kantapat
Permpoonpatcharasuk). Suatu hari Mak pun pulang ke rumah dari medan perang
untuk menemui istrinya yang baru saja melahirkan, membawa bersama keempat
temannya. Setibanya disana, banyak isu yang beredar bahwa istrinya sudah
meninggal. Benar atau tidakkah isu tersebut?
Banjong
Pisanthanakun, sutradara yang terkenal lewat horror-horror bagus macam Shutter, Alone, serta dua karya pendek di dwilogi Phobia serta N for Nuptial
di The ABCs. Sekarang di Pee Mak hadir dengan naskah cerita yang
ditulisnya bersama Chantavit Dhanasevi mengangkat cerita legenda masyarakat
Thailand, disini dia kembali mengangkat film horror dengan balutan komedi. Dan
kembali bermain-main dengan cara menebak siapakah hantunya, yang ujung-ujungnya
twist yang dihadirkan biasa saja. Bicara
masalah horror, saya rasa Pee Mak
kurang berhasil dalam hal itu. Dalam durasi hampir dua jamnya itu tidak ada
satupun momen horror yang dibuat dengan niat untuk benar-benar menakuti
penontonnya, walaupun beberapa punya atmosfer yang cukup creepy. Tapi jika bicara komedi, saya ras Pee Mak berhasil total, apalagi dengan kehadiran empat sekawan itu
yang mengeluarkan humor-humor konyol tapi tidak murahan.
Selain dibalut
komedi, Pee Mak juga dibalut oleh
romansa, mengingat Banjong yang sebelumnya pernah hadir lewat rom-com unyu Hello Stranger. Sesekali Pee Mak juga hadir dengan dialog-dialog
yang mengandung referensi film modern. Bicara masalah aspek teknis, saya rasa Pee Mak bagus. Mulai dari tata artistic,
kostum, makeup, dengan menampilan setting zaman dulu dengan tempat yang kumuh
dan cukup menyeramkan. Lalu dari departemen akting tidak ada yang terlalu spesial
sebenarnya. Kehadiran Mario Maurer disini jelas menjadi daya tarik disini
sebagai material promosi yang ampuh. Sedangkan hubungan percintaannya dengan
Davika Hoorne tidak mampu tampil dengan chemistry
yang kuat. Tapi beruntunglah Pee Mak
mempunyai quartet Ter, Puak, Shin, Aey yang disini bermain menjadi sumber
kelucuannya dan itu berhasil. Mengenai akting mereka berempat, saya rasa cukup
dengan tampil sekomikal dan sebodoh mungkin, itu saja sudah cukup. Apalagi
lengkap dengan gigi yang dihitamkan serta gaya rambut aneh, perfect.
Secara
keseluruhan Pee Mak adalah sebuah
horror komedi dari negeri gajah putih yang lumayan dengan presentasi yang
begitu menghibur. Horrornya memang kalah menarik dibanding komedinya. Dan
untungnya komedinya disini berhasil, dengan joke-joke cerdasnya. Banjong
Pisanthanakun kembali membuktikan bahwa namanya memang layak masuk dalam
jajaran sutradara yang patut diperhitungkan di zona Asia.
7.5/10
Totally love this movie!
ReplyDeleteCheck out my blog too:) movieluchaholic.wordpress.com
Bisa tukeran link:D
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHowdy! I Could Have Sworn I've Been To This Blog Before But After Reading Through Some Of The Post I Realized It's New To Me. agen bola indonesia
ReplyDeleteAnyhow, I'm Definitely Glad I Found It And I'll Be Book-marking And Checking Back Frequently!
ReplyDeleteTogether With Almost Everything Which Appears To Be Building Inside This Specific Subject Matter, Many Of Your Perspectives Are Actually Rather Radical. Nonetheless, I Am Sorry, Because I Do Not Subscribe To Your Whole Strategy, All Be It Stimulating None The Less. It Looks To Me That Your Opinions Are Generally Not Totally Validated And In Actuality You Are Generally Yourself Not Even Completely Convinced Of The Argument. In Any Event I Did Enjoy Reading It.
domino online
Thanks and I have a swell supply: How Often Renovate House house renovation advice
ReplyDelete