Bagaimana
perasaan kalian jika seandainya dari kecil hingga remaja tidak dibolehkan orang
tua untuk keluar rumah dan tidak boleh berinteraksi dengan orang lain selama
itu. Well yes it sounds crazy, tapi hal tersebut benar adanya di kehidupan
nyata yang terangkum dalam film dokumenter The
Wolfpack.
The Wolfpack mengisahkan tentang
keluarga Angulo, yang fokus utamanya terletak pada keenam anak dari pasangan
suami istri Oscar dan Susanne Angulo. Keenam anak itu yakni Bhagavan, Govinda,
Narayana, Mukunda, Krisna, dan Jagadisa, mereka tidak dibolehkan untuk keluar rumah
karena orang tua mereka menganggap bahwa kehidupan luar sangat berbahaya penuh
dengan kejahatan kriminal yang bisa saja merugikan keenam bocah itu.
Pemenang
Documentary Grand Jury Prize di Sundance Film Festival tahun lalu ini
disutradarai oleh Crystal Moselle. The
Wolfpack mengambil subjek cerita yang menarik harus diakui sekaligus
membuat penasaran juga. Tentang bagaimana rasanya hidup terkurung dalam rumah
tanpa ada sosialisasi dengan orang luar sekitar. Gila. Well di satu sisi orang
tua mereka memang ada benarnya karena tidak ingin putra-putra mereka
kenapa-napa, tapi jika ditilik lebih dalam lagi keputusan kedua orang tua
mereka itu bisa dikatakan sangatlah lebay saya rasa hahaha.
Banyak
sekali pertanyaan yang bergelantungan di kepala saya; bagaimana sekolah,
bagaimana bermain, bagaimana ini, bagaimana itu. Dan ternyata mereka punya caranya
sendiri dalam mempelajari kehidupan yang seutuhnya. Salah satunya adalah lewat film. Yap, the Angulo brothers mendapatkan apa
dan bagaimana itu dunia luar melalui film yang mereka tonton. Bahkan di dalam “penjara”
itu mereka kerap kali melakukan parody dari film-film favorit mereka. Kadang ketika
melakukan parodinya, saya dibuat nyegir sendiri karenanya. Dan salut banget
dengan properti yang mereka bikin, it looks good. Beberapa film yang mereka
parodikan: Reservoir Dogs, The Dark Knight, Pulp Fiction, dll.
Satu
yang disayangkan dari The Wolfpack adalah kasusnya kurang digali lebih
mendalam. Iya memang latar belakang dari alasan orang tuanya tersampaikan, kemudian
melihat keseharian keenam bersaudara itu, dan beberapa kisah mereka yang
sesekali mencoba keluar rumah dihadirkan di sini. Tapi sebenarnya yang paling
ingin saya ketahui adalah bagaimana pendapat orang tuanya dari sisi yang
berlawanan. Maksudnya memang ada benarnya kehidupan luar itu dangerous, tapi
tidakkah their parents berpikir tentang psikologi mereka dan hal lainnya. Bagaimana
masa-masa coming-of-age indah mereka sebagai anak-anak merasakan bermain, jatuh
cinta dengan lawan jenis, sekolah, dll. Sayang sekali interview dengan ayah
mereka sangat terbatas di sini. 3/5
No comments:
Post a Comment