Tom Hooper, sutradara yang pada
tahun 2010 lalu berhasil membawa The
King’s Speech meraih predikat sebagai best
picture diajang Acedemy Award ke 83. Dan kini tahun 2012 lalu dia kembali
membuat ulah dengan film terbarunya. Mengusung genre yang tidak terlalu
digandrungi orang, yaitu film musikal. Film itu berjudul Les Misérables,
dan hebatnya filmnya kembali dinominasikan di Oscar. Jadi, apakah Tom Hooper mampu
membawa piala emas tersebut bersama Les
Misérables seperti apa yang
dia lakukan dua tahun lalu.
Les Misérables
yang bersetting Perancis abad ke-19 mengisahkan tentang Jean Valjean (Hugh
Jackman) seorang narapidana yang dihukum karena mencuri lalu dihukum selama 19
tahun. Disaat dia bebas, dia masih mendapat pengawasan dari seorang polisi
bernama Javert (Russel Crowe). Delapan tahun kemudian dia menjadi walikota di
salah satu kota. Sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang wanita bernama
Fantine (Anne Hathaway), yang akhirnya menitipkan ananknya kepadanya, Cosette
(Isabelle Allen). Valjean pun terus menjanai hidupnya bersama Cosette dewasa
(Amanda Seyfried), dia terus menemui banyak masalah dan tentu saja masih
menghindari awasan Javiert.
Les Misérables
yang diadaptasi dari novel berjudul sama karangan Victor Hugo, telah banyak
diangkat dalam berbagai bentuk, baik itu dalam bentuk musikal, film, atau yang
lainnya. Nah kini tahun 2012 lalu seorang Tom Hooper kembali membuat filmnya,
bedanya film ini dibuat dengan musikal. Yang mana setiap pemerannya harus
menyanyikan dialognya secara langsung. Jelas merupakan sebuah tantangan yang
sangat besar untuk Hooper. Namun ini tidak hanya tantangan untuk Hooper, tapi
juga tantangan untuk para penonton apakah mereka mampu tetap bertahan melihat
nyanyian orang satu kampung selama 2 jam lebih. Jika anda tidak tahan lebih
baik tidak usah membuang uang anda untuk pergi menontonnya. Saya pun bisa
dibilang sangat jarang menonton film musikal. Namun dengan ekspektasi yang
cukup besar dan berharap mendapat pengalaman sinematis yang baru, saya pun
menontonnya.
Naskah cerita Les Misérables
yang ditulis secara keroyokan oleh William Nicholson, Alain Boublil, dan
Claude-Michel Schӧnberg. Diawali dengan perkenalan beberapa karakter lalu
diakhiri dengan momen rebellion, semuanya cukup enak ditonton. Namun jujur ada
beberapa bagian dari film ini yang terasa membosankan dan tidak terlalu saya
sukai. Misalnya pada saat nyanyian yang seharusnya bagus untuk di dialogkan
saja seperti dialog-dialog pendek yang paling cuma satu sampai beberapa kata,
tapi malah dipaksakan dinyanyikan. Yah untungnya Les Misérables
dibalut dengan kualitas tata produksi kelas atas yang jempolan dengan setting
tempat, kostum, make-up, gaya rambut, scoring-music serta art direction yang
elegan sangat pas sesuai dengan zamannya. Lalu banyak juga shot-shot jarak
pendeknya. Selain itu adanya unsur romansa cinta segi tiga antara Eddie
Redmayne, Amanda Seyfried dan Samantha Barks dan unsur komedi dari Sacha Baron
Cohen dan Helena Bonham Carter, cukup memberikan warna menarik untuk film ini.
Sedikit mengobati kekurangan yang ada.
Jelas tidak mudah untuk membuat
film musikal utuh tanpa dukungan performa jajaran cast-nya yang tampil bagus.
Selain berakting tentu para cast juga harus bisa bernyanyi dengan bagus, agar
setiap dialog alunan suara mereka jelas terdengar. Hugh Jackman yang saya kenal
sebagai mutan bercakar adamantium secara mengejutkan diluar dugaan tampil apik,
apalagi pada saat menyanyikan Suddenly,
yang akhirnya lagu tersebut masuk nominasi best
original song di Oscar ke-85. Lalu Anne Hathaway bermain dengan totalitas,
puncaknya pada saat dia menyanyikan lagu I
Dream a Dreamed, emosinya benar-benar sangat terasa dari setiap suara dan
ekspresi yang dihantarkan Hathaway. Selain itu Samantha Barks dan Eddie
Redmayne juga cukup mencuri perhatian saya, akting dan nyanyian mereka sedikit
diatas cast pendukung lainnya saya rasa. Semua cast di film ini memang tampil
bagus macam Russell Crowe, Amanda Seyfried, Helena Bonham Carter, Sacha Baron
Cohen, hingga artis-artis cilik, sampai figurannya pun.
Secara keseluruhan Les Misérables
adalah sebuah film full musical yang yang memang berbeda dari film musikal yang
lain. Kualitas tata produksi kelas wahid, musikal yang megah, emosi jajaran
cast-nya terhampar dengan sangat baik selama 157 menitnya. Dua jempol lah untuk
Tom Hooper yang sudah berani mengonsep Les
Misérables dengan musikal
penuh secara langsung. Namun tetap saja Les
Misérables bagi saya masih
mempunyai nilai minusnya. So, dengan mengantongi 8 nominasi Oscar, termasuk best picture. Apakah tim juri Oscar terlalu
berlebihan menyayangi film Tom Hooper yang satu ini.
8/10
8/10
No comments:
Post a Comment