Tiga tahun lalu
Illumination Entertainment berhasil menggebrak dunia animasi – walaupun tidak
mampu menandingi keperkasaan Toy Story 3
– saat itu dengan film mereka Despicable
Me bersama karakter fiksi Minion yang berhasil mencuri perhatian dunia dan meraup
pendapatan yang tinggi. Tahun ini mereka mencoba meraih keuntungan yang sama
dengan membuatnya sekuelnya, Despicable
Me 2.
Despicable Me 2 mengisahkan tentang Gru
(Steve Carrell) yang diculik oleh salah satu agen The Anti-Villain League, Lucy
(Kristen Wiig) untuk menemui pemimpin mereka, Silas Ramsbottom (Steve Coogan).
Yang meminta bantuan kepada Gru untuk menemukan seorang penjahat yang telah
mencuri sebuah laboratorium penilitan. Disisi lain dia juga harus menjadi ayah
bagi ketiga puterinya; Margo (Miranda Cosgrove), Edith (Dana Gaier) dan Agnes
(Elsie Fisher).
Adanya Minion
jelas menjadi senjata utama di film ini. Jika tidak ingin dikatakan bahwa
kualitas grafis animasi mereka masih dibawah rumah produksi animasi tetangga
sebelah. Porsi kehadiran Minion yang lebih banyak dari film pertamanya. Tidak
hanya berhasil menjadi sumber kelucuan dengan segala aksi konyol mereka, namun
juga berhasil menjadi material promosi yang sukses. Siapa yang tidak tertawa
melihat kehadiran mereka. Saking dilipat gandakannya kehadiran Minion di
sekuelnya ini, cerita filmnya dikesampingkan. Jalinan cerita yang tidak fokus
terhadap jalan cerita yang sebenarnya, banyak pengembangan cerita seperti
asmara yang kurang mampu tampil simpatis. Cerita yang awalnya diatas kertas terlihat
meyakinkan itu pun lambat laun menjadi melelahkan
Satu lagi yang
saya sayangkan adalah kurang cukupnya porsi trio anak yatim yang imut-imut itu,
terlebih lagi Agnes dengan suaranya yang menggemaskan. Jika target utama film
ini adalah anak-anak, jelas ini berhasil, mereka akan mendapatkan kekonyolan
Minion yang sangat lucu. Lagipula anak kecil mana yang mau memperdulikan naskah
cerita yang ditulis oleh Cinco Paul dan Ken Daurio yang kurang solid itu, yang
penting bagi mereka ketawa, udah. Tapi jika tujuan utamanya adalah untuk
mencakup kalangan yang lebih luas, sepertinya tidak. Terlepas dari kekurangan
yang ada, jujur saya pun cukup terhibur. Dan lagipula juga Despicable Me 2 memang bertujuan untuk menghibur ‘kan, serta
mungkin menjadi jembatan untuk proyek spin-off
Minion. Disisi lain, Despicable Me 2
juga beruntung diisi deretan pengisi suara yang berhasil menghidupkan karakter.
Secara
keseluruhan Despicable Me 2 memang
adalah sebuah tontonan animasi keluarga yang menghibur dan menyenangkan dengan
makhluk berwarna kuning kecil dan bersuara aneh dengan aksi konyol mereka,
Minion. Namun sayang nampaknya duet sutradara Pierre Coffin dan Chris Renaud
kurang mampu menyajikan sebuah penceritaan yang solid. Bayangkan andai saja film ini tanpa Minion
yang unyu itu, saya tidak tahu apa jadinya Despicable
Me 2 dengan segala joke-joke
garingnya.
7/10
No comments:
Post a Comment