Pages

July 16, 2013

Despicable Me 2 (2013)

Tiga tahun lalu Illumination Entertainment berhasil menggebrak dunia animasi – walaupun tidak mampu menandingi keperkasaan Toy Story 3 – saat itu dengan film mereka Despicable Me bersama karakter fiksi Minion yang berhasil mencuri perhatian dunia dan meraup pendapatan yang tinggi. Tahun ini mereka mencoba meraih keuntungan yang sama dengan membuatnya sekuelnya, Despicable Me 2.

Despicable Me 2 mengisahkan tentang Gru (Steve Carrell) yang diculik oleh salah satu agen The Anti-Villain League, Lucy (Kristen Wiig) untuk menemui pemimpin mereka, Silas Ramsbottom (Steve Coogan). Yang meminta bantuan kepada Gru untuk menemukan seorang penjahat yang telah mencuri sebuah laboratorium penilitan. Disisi lain dia juga harus menjadi ayah bagi ketiga puterinya; Margo (Miranda Cosgrove), Edith (Dana Gaier) dan Agnes (Elsie Fisher).

Adanya Minion jelas menjadi senjata utama di film ini. Jika tidak ingin dikatakan bahwa kualitas grafis animasi mereka masih dibawah rumah produksi animasi tetangga sebelah. Porsi kehadiran Minion yang lebih banyak dari film pertamanya. Tidak hanya berhasil menjadi sumber kelucuan dengan segala aksi konyol mereka, namun juga berhasil menjadi material promosi yang sukses. Siapa yang tidak tertawa melihat kehadiran mereka. Saking dilipat gandakannya kehadiran Minion di sekuelnya ini, cerita filmnya dikesampingkan. Jalinan cerita yang tidak fokus terhadap jalan cerita yang sebenarnya, banyak pengembangan cerita seperti asmara yang kurang mampu tampil simpatis. Cerita yang awalnya diatas kertas terlihat meyakinkan itu pun lambat laun menjadi melelahkan

Satu lagi yang saya sayangkan adalah kurang cukupnya porsi trio anak yatim yang imut-imut itu, terlebih lagi Agnes dengan suaranya yang menggemaskan. Jika target utama film ini adalah anak-anak, jelas ini berhasil, mereka akan mendapatkan kekonyolan Minion yang sangat lucu. Lagipula anak kecil mana yang mau memperdulikan naskah cerita yang ditulis oleh Cinco Paul dan Ken Daurio yang kurang solid itu, yang penting bagi mereka ketawa, udah. Tapi jika tujuan utamanya adalah untuk mencakup kalangan yang lebih luas, sepertinya tidak. Terlepas dari kekurangan yang ada, jujur saya pun cukup terhibur. Dan lagipula juga Despicable Me 2 memang bertujuan untuk menghibur ‘kan, serta mungkin menjadi jembatan untuk proyek spin-off Minion. Disisi lain, Despicable Me 2 juga beruntung diisi deretan pengisi suara yang berhasil menghidupkan karakter.

Secara keseluruhan Despicable Me 2 memang adalah sebuah tontonan animasi keluarga yang menghibur dan menyenangkan dengan makhluk berwarna kuning kecil dan bersuara aneh dengan aksi konyol mereka, Minion. Namun sayang nampaknya duet sutradara Pierre Coffin dan Chris Renaud kurang mampu menyajikan sebuah penceritaan yang solid.  Bayangkan andai saja film ini tanpa Minion yang unyu itu, saya tidak tahu apa jadinya Despicable Me 2 dengan segala joke-joke garingnya.

7/10


No comments:

Post a Comment