Pages

September 9, 2013

Pee Mak (2013)

Fakta bahwa film ini diproduksi oleh GTH dan disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun, sudah cukup untuk membuat saya tidak ragu menonton film ini, Pee Mak.

Pee Mak mengisahkan tentang Mak (Mario Maurer) yang hasus meninggalkan istrinya, Nak (Davika Hoorne), untuk pergi ke medan perang bersama empat temannya; Ter (Nuttapong Chartpong), Shin (Wiwat Krongrasri), Puak (Pongsatorn Jongwilas) dan Aey (Kantapat Permpoonpatcharasuk). Suatu hari Mak pun pulang ke rumah dari medan perang untuk menemui istrinya yang baru saja melahirkan, membawa bersama keempat temannya. Setibanya disana, banyak isu yang beredar bahwa istrinya sudah meninggal. Benar atau tidakkah isu tersebut?

Banjong Pisanthanakun, sutradara yang terkenal lewat horror-horror bagus macam Shutter, Alone, serta dua karya pendek di dwilogi Phobia serta N for Nuptial di The ABCs. Sekarang di Pee Mak hadir dengan naskah cerita yang ditulisnya bersama Chantavit Dhanasevi mengangkat cerita legenda masyarakat Thailand, disini dia kembali mengangkat film horror dengan balutan komedi. Dan kembali bermain-main dengan cara menebak siapakah hantunya, yang ujung-ujungnya twist yang dihadirkan biasa saja. Bicara masalah horror, saya rasa Pee Mak kurang berhasil dalam hal itu. Dalam durasi hampir dua jamnya itu tidak ada satupun momen horror yang dibuat dengan niat untuk benar-benar menakuti penontonnya, walaupun beberapa punya atmosfer yang cukup creepy. Tapi jika bicara komedi, saya ras Pee Mak berhasil total, apalagi dengan kehadiran empat sekawan itu yang mengeluarkan humor-humor konyol tapi tidak murahan.

Selain dibalut komedi, Pee Mak juga dibalut oleh romansa, mengingat Banjong yang sebelumnya pernah hadir lewat rom-com unyu Hello Stranger. Sesekali Pee Mak juga hadir dengan dialog-dialog yang mengandung referensi film modern. Bicara masalah aspek teknis, saya rasa Pee Mak bagus. Mulai dari tata artistic, kostum, makeup, dengan menampilan setting zaman dulu dengan tempat yang kumuh dan cukup menyeramkan. Lalu dari departemen akting tidak ada yang terlalu spesial sebenarnya. Kehadiran Mario Maurer disini jelas menjadi daya tarik disini sebagai material promosi yang ampuh. Sedangkan hubungan percintaannya dengan Davika Hoorne tidak mampu tampil dengan chemistry yang kuat. Tapi beruntunglah Pee Mak mempunyai quartet Ter, Puak, Shin, Aey yang disini bermain menjadi sumber kelucuannya dan itu berhasil. Mengenai akting mereka berempat, saya rasa cukup dengan tampil sekomikal dan sebodoh mungkin, itu saja sudah cukup. Apalagi lengkap dengan gigi yang dihitamkan serta gaya rambut aneh, perfect.

Secara keseluruhan Pee Mak adalah sebuah horror komedi dari negeri gajah putih yang lumayan dengan presentasi yang begitu menghibur. Horrornya memang kalah menarik dibanding komedinya. Dan untungnya komedinya disini berhasil, dengan joke-joke cerdasnya. Banjong Pisanthanakun kembali membuktikan bahwa namanya memang layak masuk dalam jajaran sutradara yang patut diperhitungkan di zona Asia.

7.5/10


4 comments:

  1. Totally love this movie!
    Check out my blog too:) movieluchaholic.wordpress.com
    Bisa tukeran link:D

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Howdy! I Could Have Sworn I've Been To This Blog Before But After Reading Through Some Of The Post I Realized It's New To Me. agen bola indonesia

    Anyhow, I'm Definitely Glad I Found It And I'll Be Book-marking And Checking Back Frequently!

    ReplyDelete

  4. Together With Almost Everything Which Appears To Be Building Inside This Specific Subject Matter, Many Of Your Perspectives Are Actually Rather Radical. Nonetheless, I Am Sorry, Because I Do Not Subscribe To Your Whole Strategy, All Be It Stimulating None The Less. It Looks To Me That Your Opinions Are Generally Not Totally Validated And In Actuality You Are Generally Yourself Not Even Completely Convinced Of The Argument. In Any Event I Did Enjoy Reading It.
    domino online

    ReplyDelete