Coldplay sebuah band dari Inggris
yang berformasikan, vokalis Chris Martin, gitaris Jonny Buckland, bassis Guy
Berryman, dan drummer Will Champion. Disepanjang karir mereka telah
mengeluarkan banyak album, mulai dari Parachutes
(2000), A Rush of a Blood to the Head
(2002), X&Y (2005), Viva La Vida or Death and All His Friends
(2008) dan yang terakhir Mylo Xyloto
(2011). Dalam rangka mempromosikan album Mylo
Xyloto itu, mereka mengadakan konser. Dan konser tersebut dibuatkan film
dengan tajuk Coldplay Live 2012.
Coldplay Live 2012 film yang didasari dari tur bertajuk Mylo Xyloto Tour dari tanggal 3 Juni
2011 sampai 31 Desember 2012 dibeberapa kota di negara seluruh dunia seperti
Madrid, Montreal, Glastonbury dan yang paling mendominasi di Paris. Saya memang penggemar
berat band Coldplay, tapi tidak ada salahnyakan untuk menikmati film konser
yang satu ini. Lagipula saya juga memang seorang penikmat musik.
Coldplay Live 2012 dibuka dengan lagu Mylo Xyloto dan Hurt Like
Heaven di Stade de France, Paris, sebuah pembukaan megah yang sudah
menandakan bahwa sepanjang film ini akan berjalan spektakuler bisa dilihat dari
tatanan panggung yang ciamik, dan permainan cahaya lampu yang menawan.
Berlanjut dengan In My Place, yang
menarik pada lagu ini adalah pada saat reff ketika Martin bernyanyi sambil
berlompat tiba-tiba muncul semburan kertas warna-warni, momen yang tentu sangat
memanjakan mata. Setelah itu lanjut dengan intermission yang dinarasikan oleh
Chris Martin dengan balutan hitam putih tentang persiapan dan perasaan mereka
sebelum konser.
Setelah intermission tadi
berpindah ke Plaza de Toros de Las Ventas, Madrid menyanyikan lagi Major Minus. Lalu kembali lagi ke Paris
menyanyikan hits mereka Yellow,
sontak tiba-tiba lampu panggung didominasi oleh warna kuning. Lagu berakhir,
kita akan kembali melihat intermission yang dinarasikan Jonny Buckland
menceritakan persiapan mereka. Kemudian mereka menyanyikan Violet Hill di La Cigale, Paris. Lalu mereka tampil nge-rock abis
di lagu God Put a Smile upon Your Face,
hentakan drumnya yang membuat saya menganggukan kepala lalu saya dibuat senang
dengan lemparan gitarnya Martin keatas. Langsung berlanjut, ketika semua
personel Coldplay berada di tengah panggung menyanyikan Princess of China yang kemudian datang Rihanna turut ikut bernyanyi
ditengah panggung.
Sekarang giliran Will Champion
yang menyumbangkan suaranya untuk narasi di intermission ketiga, salah satu
yang diceritakannya disini adalah tentang manager mereka. Kemudian
Coldplay menyanyikan Up in Flames dengan bungkusan hitam
putih. Lalu di Glastonbury Festival, Inggris menyanyikan hits Viva La Vida, di lagu ini saya beneran
sumpah tidak bohong dibuat merinding dengan suara penonton yang ikut bernyanyi
menyanyikan lagu ini. Selesai, sekarang intermission keempat dinarasikan Guy
Berryman menceritakan kecanggihan gelang bernama Xyloband yang bisa menyala. Akhirnya sampai
juga yang kata sebagian orang termasuk saya yakni pada saat klimaksnya adalah
pada lagu Charlie Brown. Bagaimana
tidak, kita akan melihat gelang ditangan para penonton yang sudah dikendalikan
oleh teknisi menyala-nyala seirama dengan lagu ditambah dengan editing
visualnya yang cantik. Lalu langsung disambung dengan lagu Paradise.
Setelah itu kita akan dibawa ke
Dell Centre, Montreal, Kanada melihat personel Coldplay yang turun dari atas
panggung pergi ke belakang lalu masuk memberikan kejutan dengan bernyanyi di
mini panggung ditengah-tengah kerumunan penonton menyanyikan lagu Us Against the World, disini kita juga
akan melihat footage dari kamera yang dipegang para personelnya. Berlanjut ke
lagu Clocks, kemudian intermission
terakhir yang kembali disuarakan Martin. Setelah itu lagu Fix You yang menyayat hati, yang saya yakin akan berlinang air mata bagi para penontonnya. Dan akhirnya sampai pada lagu terakhir, yang mana film ini
ditutup dengan lagu single mereka di album ini Every Teardrop Is a
Waterfall. Kemudian keempat personel Coldplay yang
masih berkeringat ini pun berbaris lalu membungkukkan badan memberikan
penghormatan dan terimakasih kepada penonton yang diiringi dengan suara tepuk
tangan serta teriakan bahagia yang menggemuruh.
Film konser yang disutradarai
Paul Dougdale ini menyuguhkan visualisasi yang sangat menawan memanjakan mata,
seperti permainan cahaya lampu, gelang yang menyala kelap-kelip, background
yang aduhai, gambar-gambar penuh warna sampai font yang unik dan cat-cat yang
turut digambar di alat band mereka. Technically juga, editing, sinematografi, hingga penggunaan efek seperti slow-motion. Lagu-lagu dari Coldplay yang membuat
beberapa bagian tubuh kita ingin ikut bergoyang, hentakan drum Champion,
cabikan bass Berryman, genjrengan gitar Buckland, dan alunan suara Martin yang
semuanya memukau, bermain sangat enerjik dan rapi tampak seperti tidak ada kesalahan
dan kelelahan. Menontonnya lewat layar laptop saja sudah sangat puas rasanya,
apalagi nonton di bioskop dan lebih apalagi kalau nonton live di Paris sana. Fantastis!
Secara keseluruhan, Coldplay Live 2012 adalah sebuah film
konser yang berbeda dari yang lain, simple namun artistik. Dalam durasi 96
menit film ini anda tidak akan dibuat kebosanan menontonnya, duduk lengket di
depan layar menikmati setiap lagu-lagu yang memanjakan telinga, dan visualisasi
yang memanjakan mata tentunya. Salah satu persembahan dan hadiah manis dari
Coldplay untuk para penggemarnya. Thanks
Coldplay!
8/10
8/10
No comments:
Post a Comment