Pages

January 13, 2013

Headshot (2011)

Thailand, Thailand, Thailand. Ya, saya memang lagi demen-demennya nonton film negeri gajah putih, entah tidak tau kenapa. Disaat saya mulai bosan nonton romantic-comedy unyu dan horror bangsat Thai, saya pun mulai mencari alternative tontonan lain. Akhirnya dapatlah film Headshot, cari informasinya sana-sini, cari linknya. Saya menontonnya.

Headshot mengisahkan tentang seorang polisi Bangkok bernama Tul (Nopachai Chaiyanam) yang diberi tugas untuk membunuh seseorang, pada saat dia hendak menyelasaikan tugasnya itu, kepalanya tertembak yang mengakibatkan dia koma selama tiga bulan dan penglihatannya menjadi terbalik. Pada suatu hari dia bertemu dengan seorang wanita, Rin (Chris Horwang). Dia membantu Tul untuk menjadi orang yang lebih baik, Tul pun pergi ke sebuah bihara dan menjadi seorang yang agamis. Namun justru setelah itu masalah yang lebih rumit pun harus dihadapinya. Masalah apakah itu? Akankah dia mendapatkan penglihatannya kembali normal?

Jika melihat judulnya mungkin yang ada dibayangan kita adalah sebuah film action yang penuh dengan adegan jual beli peluru ditembakkan ke kepala sehingga seisi otak keluar behamburan. Jadi wajar jika ekspektasi cukup tinggi dikarenakan saya sudah terlalu rajin menonton film rom-com Thailand, rupanya saya butuh genre baru di film Thai. Ditambah lagi kabar bahwa film Headshot adalah perwakilan Thailand di The Best Foreign Language di ajang The 85th Annual Academy Awards. Sampailah akhirnya saya menonton ini. Tap percayalah, film ini tidaklah seperti itu. Jika anda berpikiran seperti itu, maka cepat hentikan sebelum anda benar-benar tertipu setelah apa yang dihadirkan. Bahkan IMDb saja mengasih label untuk film ini crime, drama dan thriller, bukan action. Akhirnya dengan ekspektasi tinggi setengah pesimistis saya pun menontonnya.

Jalan cerita yang ditawarkan Headshot sebenarnya menarik namun cukup lambat dan sangat berpotensi membosankan untuk beberapa orang. Untungnya saya masih sabar untuk mengikuti petualangan Tul. Bahkan sutradara film ini Pen-Ek Ratanaruang kurang menyentil perasaan penonton untuk ikut merasakan si pemeran utamanya yang disini terlihat seperti tidak ada masalah dengan penglihatannya itu sehingga penonton seperti tidak ada kesan dan tidak terlalu mementingkan dengan hal itu dan beberapa bagian juga penonton seakan lupa dengan masalah penglihatannya. Yah, syukurnya segala negatif diatas masih tertolong dengan beberapa adegan tembak-tembakan yang masih seru untuk diikuti. Serta akting para castnya, Nopachai Chaiyanam sebagai Tul bermain sangat bagus, menjiwai dan total. Lalu ada Cris Horwang yang kita kenal lewat rom-com Bangkok Traffic Love Story seperti biasa juga bermain bagus.

Yah setidaknya Headshot masih punya bagian-bagian seru yang sanggup membuat detak jantung berlari cepat, adrenalin cukup terpacu. Walaupun tidak sesuai dengan apa yang saya bayangkan sebelumnya. Thailand juga memang terkenal suka mengungkit sisi agama dalam film-filmnya, jadi wajar saja. Dan satu lagi, Headshot sedikit ada adegan erotisnya yang…. Secara keseluruhan Headshot adalah sebuah crime-noir-drama dari negeri gajah putih yang masih sangat layak untuk ditonton.

6.5/10

No comments:

Post a Comment