Tahun 2012 ini tidak terlalu banyak saya menonton film horror. Dari beberapa film horror yang saya tonton tahun ini, cuma dua film yang paling berkesan yaitu The Cabin in The Woods dan V/H/S. Dan sekarang di penghujung tahun 2012 ini, saya kembali menonton film horror yang berjudul Sinister. So, apakah film ini mampu membuat saya terkesan.
Sinister mengisahkan tentang Ellison Oswart (Ethan Hawke) seorang penulis yang baru saja membeli rumah dan pindah bersama keluarganya. Di loteng rumah barunya tersebut, Ellison menemukan beberapa rekaman film yang berisi rekaman-rekaman pembunuhan yang sebelumnya pernah terjadi di rumah itu. Ellison pun mencari tahu kejadian-kejadian tersebut, tapi disaat dia melakukan penyelidikan itu, kejadian aneh pun menimpa dirinya dan anak-anaknya.
Sinister mengisahkan tentang Ellison Oswart (Ethan Hawke) seorang penulis yang baru saja membeli rumah dan pindah bersama keluarganya. Di loteng rumah barunya tersebut, Ellison menemukan beberapa rekaman film yang berisi rekaman-rekaman pembunuhan yang sebelumnya pernah terjadi di rumah itu. Ellison pun mencari tahu kejadian-kejadian tersebut, tapi disaat dia melakukan penyelidikan itu, kejadian aneh pun menimpa dirinya dan anak-anaknya.
Hal yang paling membuat saya
ingin menonton film ini adalah karena begitu banyaknya pencinta horror yang
membicarakan film ini dan beberapa ada yang merespon positif, akhirnya dengan
ekspektasi yang tinggi saya pun menontonnya. Teror rumah angker? Mungkin tema
ini sudah sering anda temukan ratusan kali di film horror manapun, klise memang. Tapi
siapa yang tidak mau merasakan ketegangannya meski sudah ditontoh ribuan kali
di film horror lainnya.
Menurut saya salah satu kriteria
film horror yang disebut bagus adalah yang bisa memberikan efek seram setelah
menontonnya. Contohnya membuat kita tidak bisa tidur semalaman atau takut untuk
kencing pergi ke toilet sendirian malam-malam. Lalu, apa yang saya rasakan
setelah menonton Sinister? Jawabannya adalah biasa saja. Entah sekali lagi
harus saya bilang apakah selera horror saya yang rendah atau entah apapun itu.
Saya menulis review ini ya memang begitu adanya seperti apa yang saya rasakan.
Oke cukup sudah, Sinister tidaklah seburuk itu. Efek
seramnya masih bisa anda rasakan saat film ini berlangsung. Sutradara Scott
Derrickson mampu menyuguhkan tampilan rumahnya yang memang terlihat seperti
rumah yang benar-benar angker. Lalu setting-nya
yang juga didominasi suasana gelap. Ditambah scoring yang patut diacungi
jempol. Semua hal teknis itu sangat menambah sensasi tegang yang diberikan.
Bagaimana dengan tampilan hantunya? Tidak terlalu menyeramkan namun cukup
menakutkan. Hantu berwujud anak kecil yang cuma dikasih riasan bedak dan warna
hitam disekitar mata.
Selain unsur horror, di film ini
juga ada unsur thrillernya. Membuat kita bertanya-tanya apa, siapa dan
bagaimana? Ditambah lagi unsur misteri dan supranaturalnya. Di penghujung film
kita akan dipertemukan dengan ending-nya
yang cukup twist namun tidak terlalu
mengejutkan. Lalu di jajaran cast, Ethan
Hawke patut diacungi jempol bermain sangat total dan menjiwai. Selain itu
Michael Hall D’Addario dan Clara Foley yang berperan sebagai anak Ellison juga
bermain sangat bagus.
Secara keseluruhan Sinister memang masih tetap layak
dibilang sebagai film yang menyeramkan, walaupun sebenarnya masih jauh diluar
ekspektasi saya sebelumnya. Teror rumah angker yang diberikan memang terbilang
cukup berhasil tapi itu tidak cukup untuk membuat saya mengatakan bahwa film
ini sebagai film horror terbaik tahun ini. Tapi kalau Top 5? Ya!
7.5/10
7.5/10
No comments:
Post a Comment