Tahun 2012 sudah berakhir begitu
banyak berita menyenangkan tahun ini; Jokowi menang, Gangnam Style membahana,
fenomena ciyus miapah, dan tentunya kiamat diundur. Di dunia perfilman pun tidak
kalah menyenangkannya, film horror yang menjual nafsu sudah mulai berkurang dan
tahun ini juga dijejali film-film yang berkualitas. Sebelum saya menulis feature
Best Movies of 2012, ada baiknya saya menulis daftar film yang paling
saya tunggu tahun 2013 nanti. Berikut Most Anticipated Movies of 2013! (diurutkan
secara alfabetis)
December 31, 2012
December 28, 2012
Dredd 3D (2012)
Dredd sebuah film reboot dari versi lamanya tahun 1995 yang
berjudul Judge Dredd dibintangi
Sylvester Stallone. Dan sampai saya menulis review ini, saya belum pernah
menonton versi tahun 1995-nya itu. Tapi menurut fakta yang beredar, versi
pertamanya itu dicap gagal, baik dari segi pendapatan maupun dari segi
kualitas tata produksinya. Dan sekarang tahun 2012 Dredd dibuat dengan embel-embel 3D.
Dredd yang bersetting di kota fiktif masa depan Mega-City One
menceritakan tentang sebuah pekerjaan yang diberi nama Judge. Salah satu
anggotanya adalah Dredd (Karl Urban). Sampai suatu hari Dredd mendapat tugas
untuk membeir nilai kepada seorang rookie
bernama Cassandra Anderson (Olivia Thirlby). Ketika mereka sedang menyelidiki sebuah kasus
kematian, mereka justru bertemu dengan masalah yang jauh lebih besar yaitu
menghadapi produsen obat terlarang Madeline Madrigal a.k.a. Ma-Ma (Lena
Headey). Tapi sebelum menghadapi bosnya, Dredd dan Anderson harus menghadapi
anak buahnya terlebih dahulu sebelum mereka bertemu dengan bosnya dilantai 200.
Jika melihat plot ceritanya
mungkin anda berpikir film ini menjiplak The Raid: Redemption. Tidak! Proses produksi Dredd malah jauh lebih dahulu dibanding The Raid memulai syuting. Lagipula Dredd adalah film yang diangkat dari komik dengan judul yang sama.
Tapi entah kebetulan atau tidak, selain fakta bahwa ceritanya yang hampir
mirip. Jika kita melihat dengan seksama kedua judul tersebut, Dredd dan The Raid, pelafalan katanya juga hampir mirip. Selain itu di
beberapa adengan Dredd juga ada yang mirip
sedikit mengingatkan saya dengan The Raid.
ParaNorman (2012)
Laika, sebuah rumah produksi yang
pada tahun 2009 lalu merilis film pertama mereka berjudul Coraline yang disutradarai Henry Sellick, sebuah horror animasi
yang berhasil masuk menjadi salah satu nominasi The Best Animated Feature diajang The 81st Annual Academy Awards. Dan
kini tahun 2012 mereka kembali merilis film keduanya yang masih tetap dijalur
sama yaitu animasi horror, ParaNorman.
ParaNorman mengisahkan tentang Norman seorang anak kecil yang bisa
melihat dan berkomunikasi dengan hantu. Selain itu dia juga mempunyai beberapa
perilaku aneh yang berkaitan dengan hantu seperti gemar menonton film horror,
suka memajang poster menyeramkan dan barang-barang lainnya mengenai hantu.
Sikapnya itupun lantas membuat orang disekitarnya mulai dari teman-temannya
bahkan sampai keluarganya mencap dia sebagai anak yang aneh. Sampai pada suatu
hari Norman diberi tugas oleh pamannya untuk menghentikan kutukan penyihir yang
telah melegenda di kotanya.
Film yang disutradarai duet Sam
Fell dan Chris Butler ini dibalut dengan visualsasi yang sangat cantik dan
jalan ceritanya yang menarik, bagaimana duo sutradara ini yang berhasil membuat
ceritanya begitu nyaman untuk diikuti setiap detiknya apalagi ditambah dengan
komedi-komedinya yang beberapa dapat memancing gelak tawa saya dan mengangkat
isu tentang bully. Karakter-karakter
di film ini juga sangat memorable bagi saya dengan segala kekhasan karakternya
masing-masing, Selain itu ParaNorman juga memiliki pesan moralnya yang mengena, seorang from nothing to something yang pada awalnya di pandang sebelah mata
namun pada akhirnya menjadi seperti pahlawan.
December 24, 2012
Seven Something (2012)
GTH sebuah rumah produksi Thailand yang
pada awalnya memproduksi film horror sukses macam dwilogi horror antologi 4bia dan Phobia 2. Lalu semakin kesini, GTH mulai didominasi genre
romantic-comedy sebut saja beberapa judul seperti Hello Stranger, SuckSeed,
dan ATM (Er Rak Error). Dan tahun 2012
ini mereka kembali menelurkan film bergenre sama dengan judul Seven Something.
Seven Something dibuat dalam rangka memperingati ulang tahun ke
tujuh GTH. Seven Something menggunakan
format film omnibus, yang terdiri dari tiga cerita cinta lintas usia yang
berbeda dan juga digawangi tiga sutradara yang berbeda yaitu 14, 21/28 dan
42.195.
14, segmen pertama yang disutradarai Paween Parijtipanya ini
bercerita tentang hubungan asmara sepasang remaja 14 tahun antara Puan (Jirayu
La-ongmanee) dan Milk (Sutatta Udomsilp). Puan adalah seorang yang selalu ingin
eksis di dunia maya sedangkan kekasihnya Milk justru sebaliknya. Puan yang
selalu membawa kamera lalu merekam setiap momen asmara mereka, entah itu video
ataupun foto dan dia selalu meng-upload-nya di internet.
Akhirnya sampai pada suatu waktu, Puan dipertemukan pada sebuah masalah ketika
Puan meng-upload video Milk bernyanyi
di Youtube secara public. Tentu saja
Milk marah, karena dia hanya ingin segala yang di share itu secara private saja. Hubungan mereka pun
menjadi rumit. Lantas bagaimana kelanjutan hubungan mereka, berjalan dengan
manis atau malah sebaliknya?
December 23, 2012
Sinister (2012)
Tahun 2012 ini tidak terlalu banyak saya menonton film horror. Dari beberapa film horror yang saya tonton tahun ini, cuma dua film yang paling berkesan yaitu The Cabin in The Woods dan V/H/S. Dan sekarang di penghujung tahun 2012 ini, saya kembali menonton film horror yang berjudul Sinister. So, apakah film ini mampu membuat saya terkesan.
Sinister mengisahkan tentang Ellison Oswart (Ethan Hawke) seorang penulis yang baru saja membeli rumah dan pindah bersama keluarganya. Di loteng rumah barunya tersebut, Ellison menemukan beberapa rekaman film yang berisi rekaman-rekaman pembunuhan yang sebelumnya pernah terjadi di rumah itu. Ellison pun mencari tahu kejadian-kejadian tersebut, tapi disaat dia melakukan penyelidikan itu, kejadian aneh pun menimpa dirinya dan anak-anaknya.
Sinister mengisahkan tentang Ellison Oswart (Ethan Hawke) seorang penulis yang baru saja membeli rumah dan pindah bersama keluarganya. Di loteng rumah barunya tersebut, Ellison menemukan beberapa rekaman film yang berisi rekaman-rekaman pembunuhan yang sebelumnya pernah terjadi di rumah itu. Ellison pun mencari tahu kejadian-kejadian tersebut, tapi disaat dia melakukan penyelidikan itu, kejadian aneh pun menimpa dirinya dan anak-anaknya.
Hal yang paling membuat saya
ingin menonton film ini adalah karena begitu banyaknya pencinta horror yang
membicarakan film ini dan beberapa ada yang merespon positif, akhirnya dengan
ekspektasi yang tinggi saya pun menontonnya. Teror rumah angker? Mungkin tema
ini sudah sering anda temukan ratusan kali di film horror manapun, klise memang. Tapi
siapa yang tidak mau merasakan ketegangannya meski sudah ditontoh ribuan kali
di film horror lainnya.
Menurut saya salah satu kriteria
film horror yang disebut bagus adalah yang bisa memberikan efek seram setelah
menontonnya. Contohnya membuat kita tidak bisa tidur semalaman atau takut untuk
kencing pergi ke toilet sendirian malam-malam. Lalu, apa yang saya rasakan
setelah menonton Sinister? Jawabannya adalah biasa saja. Entah sekali lagi
harus saya bilang apakah selera horror saya yang rendah atau entah apapun itu.
Saya menulis review ini ya memang begitu adanya seperti apa yang saya rasakan.
December 19, 2012
I AM. (2012)
Entah angin apa yang membuat saya
ingin menonton dan mereview film ini, yang pasti saya tau film ini dari teman
saya lalu secara tidak langsung saya dipaksa untuk menonton film ini. Dan perlu
saya beritahu, saya menonton film ini bukan sebagai seorang K-Poper, melainkan
saya berdiri disini tetap sebagai seorang penikmat film.
I AM. yang berjudul panjang I
AM. – SM Town Live World Tour in Madison Square Garden adalah sebuah film
dokumenter tentang konser artis-artis naungan SM Entertainment di Madison Square
Garden, New York serta rekaman-rekaman masa training, lalu debut, hingga mereka
sukses sekarang. Mereka adalah Kangta, BoA, TVXQ, Super Junior, Girls’
Generation/SNSD, SHINee, f(x). Indonesia menjadi negara pertama yang merilis film ini yaitu pada tanggal 18-20 Mei 2012 lalu dan harga tiketnya adalah 150 ribu di Blitz Megaplex.
I AM. Dibalut dengan editing yang menarik. Di beberapa bagian yang
diberi efek slowmotion. Menggabungkan
beberapa rekaman video, cuplikan konser mereka yang diselingi wawancara lalu
rekaman masa-masa training mereka sampai debut, hingga behind the scene konser tersebut. Video lama-lama mereka tersebut
selalu di beri tanda D-? atau dalam istilah Indonesia H-?, maksudnya adalah
video tersebut diambil beberapa hari sebelum mereka debut. Dan beberapa video
lama tersebut juga ada yang terasa sangat personal. Momen yang paling menyentuh
adalah ketika mereka debut. Karena hampir semua artis SM Entertainment
bertahun-tahun berada di masa training. Melihat bagaimana personel SNSD
menangis tentu sebuah momen yang unyu
sekaligus mengharukan. Jujur, satu-satunya artis yang benar-benar ingin saya
lihat di film ini hanyalah SNSD. Sisanya? Dan saya beruntung, karena SNSD lebih
banyak terlihat disini. Ya, meskipun saya pikir sutradara Choi Jin-sung akan
membagi porsi semua artisnya sama rata.
December 16, 2012
FISFiC 6 Vol. 1 (2011)
FISFiC (Fantastic Indonesian
Short Film Festival) adalah sebuah kompetisi film pendek yang berkutat pada genre fantastic
(horror, thriller, sci-fi, fantasy). Kompetisi ini diprakarsai oleh sineas
berbakat Indonesia; Sheila Timothy, Joko Anwar, Gareth H. Evans, The Mo
Brothers – Timo Tjahyanto & Kimo Stamboel, Rusly Edi dan Ekky Imanjaya.
Tujuan dari proyek ini tentu untuk memajukan dunia perfilman Indonesia terutama
untuk genre fantastic.
Dari sekitar 400 peserta,
terpilih 25 kelompok untuk mengikuti workshop selama 2 hari. Lalu akhirnya terpilihlah
6 kelompok finalis, yang mana film pendek mereka akan di produseri LifeLike
Pictures dan akan diputar di INAFFF 2011 (Indonesia International Fantastic Film
Festival) serta dirilis dalam bentuk DVD oleh Jive Collection. Keenam film
pendek itu adalah Mealtime, Rengasdengklok, Reckoning, Rumah Babi, Effect dan Taksi.
Mealtime mengisahkan tentang beberapa sipir dan narapidana di
sebuah rumah tahanan terpencil yang berusaha mempertahankan hidup mereka, setelah
diserang dan dibunuh satu persatu oleh makhluk misterius pemakan isi kepala
manusia. Film pendek yang disutradarai Ian Salim ini seperti terkesan
terburu-buru. Itu mungkin dikarenakan durasi yang singkat, kurangnya waktu
untuk memaparkan mengapa itu terjadi? Akting yang cukup meyakinkan juga diperlihatkan setiap karakternya, terlebih lagi Abimana Arya, membawa penonton
turut ikut serta merasakan misterinya plus ditemani scoring yang bagus. Sebagai
film pembuka, saya rasa Mealtime
lumayanlah sebagai pemanasan untuk film selanjutnya. Dan satu lagi, ketika anda
teliti menyadari nama ketiga karakter utamanya, mungkin anda akan tertawa.
December 12, 2012
Mamá (2008)
Mamá bercerita tentang Victoria
(Berta Ros) yang dibangunkan Lili (Victoria Harris) adiknya yang memberitahu
dia bersikeras untuk meninggalkan rumah karena seseorang yang tidak diinginkan
telah datang kembali, ya, itu mungkin adalah ibu mereka sendiri.
Film pendek ini memang bergenre horror. Tapi entah kenapa dalam durasi 2
menit 55 detik film ini saya tidak terlalu merasakan rasa ketakutannya. Beberapa
detik saya memang sempat merasakan tegangnya, jantung saya berdetak cepat, tapi
bukan karena sosok hantunya melainkan scoring
music-nya. Tapi harus saya akui tampilan hantu di Mamá memang patut diacungi jempol, tata riasan dari hantunya memang
tampak menyeramkan serta settingan rumahnya yang gelap. Tapi itu tidak cukup
untuk membuat adrenalin saya begitu terpacu. Satu-satunya momen terseram di Mamá ketika si hantunya mengejar dua
kakak-beradik tersebut. Ya mungkin film pendek yang rilis dua tahun silam ini akan terlihat sangat
menyeramkan jika yang menontonnya adalah seorang anak kecil kemarin sore yang baru
akil balig. Membuatnya tidak bisa tidur sendirian, paranoid setengah mati.
Dua artis junior di film ini bermain apik, mulai dari akting, ekspresi, mimik
sampai dialog demi dialog yang mereka sampaikan di film ini semuanya tampak
meyakinkan. Dan untuk anda yang tidak mengerti bahasa Spanyol, tenang saja, film
ini langsung ada subtitle bahasa Inggris di videonya. Kabarnya film yang
disutradarai Andres Muschietti ini akan ada film versi panjangnya tahun depan rilis
tanggal 18 Januari 2013 dengan judulnya yang sama, sutradara yang sama dan kabarnya
juga sutradara film Pan’s Labyrinth, Guillermo
Del Toro turut ikut serta dalam pembuatan film ini. Saya sangat menunggu
kedatangan film ini tahun depan. Okey, terlepas dari mungkin selera horror saya
yang rendah atau apapun itu, saya tetap merekomendasikan film pendek ini bagi
anda para gila horror yang ingin merasakan sensasi tegang dalam dosis kecil.
December 9, 2012
Diary of a Wimpy Kid: Dog Days (2012)
Setelah film Diary of a Wimpy Kid yang hadir dengan segala kejenakaan, kelucuan
dan keserderhanaannya cukup sukses dua tahun yang lalu. Setahun berselang tahun
2011 menelurkan sequel keduanya Diary of
Wimpy Kid: Rodrick Rules. Dan tahun ini mereka kembali mengeluarkan installment
ketiganya yang berjudul Diary of a Wimpy
Kid: Dog Days.
Diary
of a Wimpy Kid: Dog Days bercerita tentang Greg (Zachary Gordon) yang
berencana untuk menghabiskan masa liburan musim panasnya dengan bermain video
game seharian. Tapi rencananya itu tidak berjalan sesuai rencana. Ayahnya,
Frank (Steve Zahn) malah memasukkan dia ke Wilderness Explorers (semacam Pramuka gitu). Agar terhindar dari kegiatan tersebut Greg pun
harus berbohong dengan ayahnya untuk ikut dengan Rowley (Robert Capron) ke
Country Club. Dan disitulah liburan terbaik sepanjang masa Greg terjadi.
Film yang diadaptasi dari novel ketiga
dan keempat dari Diary of a Wimpy Kid,
The Last Straw dan Dog Days ini sebenarnya tidak ada yang
baru dari segi ceritanya. Kisah sehari-hari bocah ingusan. Karakter-karakter
yang masih sama, bedanya cuma sedikit tambahan beberapa karakter baru. Unsur komedi
memang menjadi menu utama di film ini. Namun menjelang akhir semuanya berubah agak
sedikit menyentuh namun juga tetap konyol. Apalagi saya dikejutkan dengan
Rodrick (Devon Bostick) dengan bandnya Loded Diper menyanyikan lagu Baby-nya Justin Bieber
secara rock, dan jujur itu cukup menghibur dan kocak. Lalu kita berbicara
tentang departemen aktingnya. Zachary Gordon sebagai Greg seperti biasa tampil
tidak natural dan over. Hal yang sama juga dilakukan artis-artis cilik lainnya.
December 3, 2012
Premium Rush (2012)
Hal yang membuat saya tertarik
menonton film ini selain bahwa ceritanya yang unik adalah adanya Joseph
Gordon-Levitt sebagai aktor utama di film ini, sudah terlalu sering saya
melihat aktingnya sehingga sudah tidak diragukan lagi kualitasnya sebagai aktor papan
atas yang tahun ini juga sedang naik daun, mulai dari 500 Days of Summer, Inception,
50/50, The Dark Knight Rises, hingga Lopper
yang tanggal rilis tidak lama dengan Premium
Rush.
Premium Rush bercerita tentang Wilee (Joseph Gordon-Levitt) seorang
kurir sepeda yang suatu ketika menerima tugas untuk mengantarkan sebuah paket
dari Nima (Jamie Chung) ke seorang bernama Sister Chen yang berada di China
Town. Masalah mulai hadir ketika seorang polisi bernama Bobby Monday (Michael
Shannon) datang dan meminta Wilee untuk menyerahkan paket yang dia bawa
tersebut. Dalam usaha pengiriman paket tersebut dia dibantu Vanessa (Dania
Ramirez) agar paket tersebut tidak direbut. Lantas apakah Wilee mampu
menyelasaikan tugas tersebut atau sebaliknya?
Alur cerita dari Premium Rush sebenarnya sederhana saja
mudah dipahami, tidak perlu sebuah pemikiran yang dalam untuk memahami setiap
kedetilannya. Premium Rush tidak
hanya berkisah tentang masalah paket itu saja, Premium Rush juga memiliki beberapa subplot, contohnya seperti cerita
tentang cinta segitiga antara Wilee, Vanessa dan Manny (Wolé
Parks). Namun, sebenarnya tanpa subplot itupun tidak masalah, toh tidak akan
mengganggu alur cerita dan tidak terlalu berkesan juga. Justru subplot itu
hanya membuat durasinya semakin panjang saja dan lalu ending film ini juga berakhir
antiklimaks jauh dari ekspektasi saya sebelumnya. Terlepas dari kekurangan itu,
satu hal yang suka dari Premium Rush adalah gaya penceritaanya yang ber-flashback, melompat-lompat dari satu
waktu ke waktu yang lain secara dinamis. Selain itu ada satu hal yang sukai
dari Premium Rush yaitu suguhan
visualnya seperti penampilan rute jalan yang dikemas dengan kreatif, lalu
pemunculan isi pikiran Wilee memprediksikan jalannya melewati kehiruk-pikukann
kota New York agar terhindar tabrakan kendaraan lain yang juga dikemas tidak
kalah menariknya.
December 2, 2012
Life of Pi (2012)
Novel karangan pengarang asal
Kanada Yann Martel berlabel best seller, Life
of Pi. Sejak saat itu mulai timbul anggapan skeptis bahwa mustahil
menjadikan novel tersebut ke sebuah film. Sampai tercatat beberapa nama
sutradara digadang-gadang menyutradarainya, hingga akhrnya kursi sutradara itu
pun diambil Ang Lee, imajinasi terliarnya itupun direalisasikan dalam sebuah
film adaptasi novel, Life of Pi.
Life of Pi bercerita tentang seorang bocah India bernama Piscine
Molitor Patel (Suraj Sharma). Orangtuanya adalah pemilik kebun binatang, lalu
pada suatu hari karena kebutuhan ekonomi mereka pindah ke Kanada sambil membawa
binatang-binatang yang mereka punyai untuk dijual disana. Namun tragis, saat
perjalanan menuju tempat tujuan kapal yang mereka tumpangi terhantam badai
sehingga akhirnya hanya menyisakan Pi serta seekor zebra, hyena, orangutan dan
harimau bernama Richard Parker. Dan, perjalanan diatas laut yang berbahaya pun
dimulai.
Alur cerita Life of Pi sukup sederhana, malah cenderung mudah ditebak akhirnya.
Karena kita pasti tahu apakah Pi akan selamat atau tidak, tidak masalah jika
kita sudah mengetahui endingnya, tapi proses bagaimana Pi bertahan hidup itulah
yang menarik untuk disimak. Dan justru ceritanya itulah yang menjadi senjata
utama di film ini selain visualnya. Alurnya memang cukup lambat dan mungkin
akan membosankan bagi beberapa orang, untungnya saya tidak. Ceritanya yang
ditunjang dengan aspek lainnya yang juga sama bagusnya. Akting si pemeran
utamanya yang bagus meski masih baru dalam dunia perfilman. Spesial efek visual
yang megah ditambah dengan sinematografi dan tata suara yang semuanya sukses
menambah kenikmatan menontonnya.
December 1, 2012
Wreck-It Ralph (2012)
Apa jadinya jika anda seorang
yang gemar main video game dan juga gemar menonton film? Dan suatu saat
dipertemukan dengan sebuah film yang menceritakan seputar game. Saya yakin itu
sangat menyenangkan bagai mimpi basah. Mungkin itu yang anda rasakan saat menonton
film yang akan saya review kali ini, Wreck-It
Ralph.
Mengisahkan tentang Wreck-It
Ralph (John C. Reilly) seorang karakter antagonis di sebuah video game.
Sedangkan karakter protaginisnya adalah Fix-It Felix (Jack McBrayer). Yang mana
di game tersebut tugas Ralph adalah menghancurkan bangunan, lalu Felix bertugas
untuk menyusunnya. Dan setiap Felix menang dari Ralph, dia selalu mendapat
medali. Ralph pun jenuh, dia diam-diam menyelinap ke video game lain agar
mendapat pengakuan. Tentu dengan tidak adanya Ralph di game terdahulu dengan
adanya Ralph di game barunya itu membuat struktur menjadi kacau. Lantas, bagaimana
kisah selanjutnya dari Ralph?
Wreck-It Ralph dibuka dengan film pendek berjudul Paperman sutradara John Kahrs berdurasi
7 menit dengan balutan hitam putih, bercerita tentang pria pekerja kantoran
yang melempar pesawat kertas ke wanita yang dia inginkan, dia berusaha agar
pesawat itu samapi ke wanita. Oke kembali ke Wreck-It Ralph. Alur cerita sederhana yang belum pernah saya temui
di film manapun, sedikit mengingatkan saya dengan Toy Story. Jika Toy Story
mengisahkan mainan-mainan yang mempunyai kehidupan sendiri, kalau Wreck-It Ralph para karakter-karakter
game. Jempol untuk Paul Johnston dan Jennifer Lee sang penulis naskahnya. Walt
Disney yang sekali lagi mengangkat tema persahabatan dengan dialog-dialog
cerdas yang pada akhirnya mampu menyentuh hati membuat penonton meronta-ronta
melihatnya, menyampaikan pesan moral tanpa harus terlalu menggurui. Diisi
jajaran pengisi suara handal macam John C. Reilly, Sarah Silverman, Jack McBrayer,
dan Jane Lynch. Dengan suara-suara mereka yang berhasil manghidupkan setiap
karakter yang mereka perankan.
Subscribe to:
Posts (Atom)