“Life
is not generous.” - Elise
The Broken Circle Breakdown mengisahkan
tentang sepasang suami istri; Didier Bontinck (Johan Heldenbergh) seorang
pemain banjo dalam sebuah grup band dan Elise Vandelvelde (Veerle Baetens)
seorang tukang tato. Mereka mempunyai anak perempuan bernama Maybelle (Nell
Cattrysse), yang suatu hari diketahui telah mengidap kanker dan harus menjalani
kemoterapi. Namun naas, Maybelle menghembuskan nafas terakhirnya. Mereka berdua
pun harus menjalani kehidupan sehari-hari dibawah baying-bayang kelam kematian
mendiang putri mereka.
Ditulis oleh
Felix Van Groningen yang juga bertindak sebagai sutradaranya bersama Carl Joos,
berdasarkan drama panggung yang ditulis Johan Heldenbergh dan Mieke Dobbets. Memberikan kisah mengenai
hitam putihnya sebuah hubungan percintaan suami istri. Mengupas habis tetek
bengek kehidupan rumah tangga dengan segala problematika seperti masalah anak,
pertengkaran, beda persepsi dll. Alur cerita The Broken Circle Breakdown bergerak dengan non-linear. Yakni bergerak maju mundur, melompat-lompat dari satu
masa ke masa. Yang mana itu menariknya berjalan silih bergantian antara
atmosfer bahagia dan sedih. Emosi penonton akan dibuat naik turun dengan tone ceritanya yang selang-seling itu,
mampu mengontrol emosi penontonnya dengan baik. Punya momen-momen emosional
yang mempermainkan perasaan. Uniknya kita tidak perlu membangun emosi kembali
ketika dihadapkan pada situasi yang emosional karena adanya perubahan tone ceritanya itu, ya karena sedari
awal kita memang sudah terikat dengan ceritanya. Selain mengenai hubungan drama
dan romansa kehidupan mereka. The Broken
Circle Breakdown Sesekali juga ceritanya merembet ke ranah agama dan
politik, di menjelang akhir ceritanya tepatnya.
Beralih mengenai
aspek teknisnya. Mulai dari editing
ciamik tatanan Nico Leunen yang mampu menata aliran emosional setiap
linimasanya tanpa harus bersusah-susah membangun emosi kembali. Juga sinematografi
arahan Ruben Impens yang memberikan gambar-gambar cantik. Lalu film yang
menjadi perwakilan Belgia di ajang Oscar tahun ini untuk Best Foreign Language yang akhirnya dinominasikan ini juga punya scoring music-nya juga mampu mengawal
emosi penontonnya tanpa harus tampil terlalu melankolis maupun berlebihan. Dan
yang paling menarik adalah balutan soundtrack-soundtrack
memanjakan teliga dari musik bluegrass – sejenis musik country gitu – yang
setia mengiringi pergerakan The Broken
Circle Breakdown dalam durasi kurang dari dua jam durasinya. Divisi akting,
Johan Heldenbergh bermain dengan sangat baik kalem diawal namun meledak-ledak
di akhir sebagai seorang suami yang begitu mencintai istrinya. Klimaksnya
adalah ketika pidato setelah konser itu. Veerli Baetens begitu juga bermain
dengan bagus, berperan sebagai seorang ibu rentan dengan tato-tato eksotis
ditubuhnya. Chemistry mereka berdua
terjalin sangat kuat, masing-masing mampu menghidupkan karakter dan hubungan
antara karakter yang mereka perankan.
Secara
keseluruhan The Broken Circle Breakdown
adalah sebuah film drama yang bagus. Felix Van Groningen sang sutradara mampu
menyughkan sebuah film dengan penceritaannya yang begitu emosional mengenai
pahit manisnya hubungan percintaan suami istri yang dikemas dengan alur non-linear yang rapi dalam durasi 111
menitnya. Apalagi ditambah dengan penampilan dan akting terbaik dari dua
pemeran utamanya; Johan Heldenbergh dan Veerle Baetens.
8/10
No comments:
Post a Comment